Analisis Puisi:
Puisi "Dalam Kereta" karya Abdul Wachid B. S. merupakan sebuah karya yang memadukan elemen-elemen perjalanan fisik dengan perjalanan batin.
Tema Perjalanan dan Pemisahan: Tema perjalanan secara fisik dengan kereta Yogya-Surabaya menjadi metafora untuk perjalanan batin dan pemisahan. Pemisahan ini dapat berupa fisik, emosional, atau spiritual.
Gaya Bahasa dan Imajinatif: Gaya bahasa yang digunakan cukup imajinatif. Penyair menggunakan bahasa yang tidak hanya menggambarkan perjalanan fisik, tetapi juga menciptakan gambaran perjalanan emosional dan spiritual melalui penghindaran bayangan dan suara.
Metafora Kereta Tua: Kereta yang sangat tua dapat diartikan sebagai simbol perjalanan waktu dan pengalaman. Penggunaan kata "tua" menciptakan rasa nostalgia dan mungkin mencerminkan kondisi yang telah lama terjadi.
Kekuatan dan Keintiman Suara: Suara dan kata-kata menjadi elemen penting dalam puisi ini. Suara panggilan dan suara panggilan yang dipotong menciptakan ketegangan dan kecemasan. Kata-kata tersebut mungkin merepresentasikan kekuatan atau keintiman hubungan yang terputus.
Gambaran Interior Kereta: Deskripsi interior kereta dengan "kotak-kotak kaca jendela" menciptakan suasana terbatas dan terkurung. Ini bisa mencerminkan perasaan terkekang atau terisolasi, sejalan dengan tema pemisahan.
Penggunaan Isyarat dan Gerakan: Isyarat-isyarat yang melesat ke gerbong akhir menciptakan gambaran gerakan dan tindakan di dalam kereta. Ini bisa mencerminkan perasaan kesepian atau kehilangan yang mencolok di dalam ruang terbatas.
Ekspresi Emosional Melalui Perilaku Orang Lain: Penyair menangkap ekspresi emosional melalui perilaku orang lain di kereta, seperti sepasang anak muda yang bercanda dan ibu yang memberi makan bayinya. Ini mungkin mencerminkan keragaman pengalaman manusia di dalam perjalanan hidup.
Puisi ini menciptakan atmosfer yang melibatkan pembaca dengan mengeksplorasi dimensi-dimensi berbeda dari perjalanan, baik fisik maupun batin.
Karya: Abdul Wachid B. S.