Puisi: Domba Awan Hitam (Karya Muhammad Lutfi)

Puisi "Domba Awan Hitam" menggambarkan perubahan dan kehadiran yang misterius dalam kehidupan penyair. Melalui gambaran sederhana dan bahasa yang ...
Domba Awan Hitam

Domba bergerak
Warna hitam pada bulu-bulunya
Mengencingi atap rumahku
Dan baunya seperti kendi yang kubuang
Dia kini hilang 
Datang lain waktu.

Solo, 21 April 2019

Analisis Puisi:
Puisi "Domba Awan Hitam" karya Muhammad Lutfi menciptakan gambaran sederhana namun kuat tentang perubahan dan kehadiran yang misterius.

Metafora Domba: Domba dalam puisi ini bisa diartikan sebagai simbol atau metafora dari sesuatu yang datang dan pergi dalam kehidupan penyair. Domba hitam mewakili sesuatu yang misterius dan tidak biasa.

Perubahan dan Kehadiran: Domba bergerak dan mengubah warna bulunya menjadi hitam, menciptakan gambaran perubahan yang signifikan. Perubahan ini diindikasikan oleh tindakan "mengencingi atap rumahku," yang menciptakan rasa gangguan dan kehadiran yang tidak diinginkan.

Baunya seperti Kendi: Deskripsi baunya seperti kendi memberikan dimensi sensoris pada puisi ini. Bau yang dihasilkan oleh domba hitam menciptakan suasana yang kurang menyenangkan, menyoroti aspek negatif dari kehadiran tersebut.

Kehilangan dan Janji Kembali: Penyair menyatakan bahwa domba hitam kini hilang dengan janji datang kembali lain waktu. Ini menciptakan rasa penasaran dan ekspektasi terhadap sesuatu yang akan kembali datang di masa depan.

Kesederhanaan Bahasa: Muhammad Lutfi menggunakan bahasa yang sederhana dan gambaran yang lugas dalam puisinya. Ini memberikan kejelasan pada pesan yang ingin disampaikan dan memungkinkan pembaca untuk merenungkan makna di balik kata-kata tersebut.

Puisi "Domba Awan Hitam" adalah puisi singkat yang menggambarkan perubahan dan kehadiran yang misterius dalam kehidupan penyair. Melalui gambaran sederhana dan bahasa yang lugas, Muhammad Lutfi menciptakan suasana misteri dan memberikan kebebasan interpretasi bagi pembaca. Puisi ini merangkum kompleksitas perasaan terhadap perubahan dan harapan akan datangnya sesuatu yang baru.

Puisi
Puisi: Domba Awan Hitam
Karya: Muhammad Lutfi

Muhammad Lutfi. Kelahiran Pati, 15 Oktober 1997. Anak dari Slamet Suladi dan Siti Salamah yang merasa perlu menyampaikan aspirasi kaum terbuang. Melihat kaum tergusur adalah melihat kejahatan dunia yang nyata. Karena itu mereka perlu diperjuangkan hak-hak mereka.
© Sepenuhnya. All rights reserved.