Mencari Malam Seribu Bulan
berkatalah untuk bibirku yang mau pecah
di tengah malam ini
sebab kurekam perubahan
di sekitar seperti suara angin runtuh
dan aku menari dan bermimpi
dalam rumahmu, seperti
sebatang lilin mengekal lenggok sunyinya
berkali aku menyerumu di tengah badai
melanda kota hingga ujung malam
berkatalah untuk bibirku yang
kegilaan memekikkan nama-namamu
setelah lari dari hidup siang yang mengeras
kembali berteman bulan serta bintang-bintang
dan aku menari dan bermimpi
hari-hari hanyalah ulangan cerita yang cemas
bintang-bintang luruh sebagai kapas
berpendar, lalu lepas
sedang tubuhku semakin demam
berkatalah untuk bibirku yang pecah ini
dan kembali kurusak susunan malam
dan kembali kususun manusiaku
sebagai bulan yang cahaya
dipijarkan matahari
berkatalah lewat luruhan bintang seperti
erangan kecil di ranjang malam
di situ aku terus menari sunyi
dengan tubuh sebagai lilin
membakar diri pelan-pelan
melelehkan derita serta airmata
sebelum habis
dan malam.
1990
Puisi: Mencari Malam Seribu Bulan
Karya: Abdul Wachid B. S.