Puisi: Yang Bertanya dalam Malam (Karya Abdul Wachid B. S.)

Puisi "Yang Bertanya dalam Malam" karya Abdul Wachid B. S. adalah ungkapan kegelisahan, pertanyaan yang tak terjawab, dan pencarian akan makna ...
Yang Bertanya dalam Malam

berkali lagikah mesti kujeritkan namamu
agar memancar wajahmu dari hadapan
dan o, tatapanmu ungu membatu
begitu dingin dan dalam
sia-sia kulayarkan sangsiku dalam matamu

dalam keheningan harum malam
dan mestikah kembali kurusak susunan cahaya?
sebelum matahari baru menyembul dari hati
begitu megah dalam gairah
sia-sia kulayarkan pertanyaanku dalam malammu

berkali lagikah aku mesti menjeritkan nama-nama
sepanjang perjalanan terkejut
manusia pergi, manusia kagetan
melukisi kembali impian pelangi di tengah jalan raya
sambil menepuki dada dan kepala

sia-sia kulayarkan pertanyaan sangsiku
dalam mata malammu!

1989

Analisis Puisi:

Puisi "Yang Bertanya dalam Malam" karya Abdul Wachid B. S. adalah ungkapan kegelisahan, pertanyaan yang tak terjawab, dan pencarian akan makna hidup yang terdalam.

Eksplorasi Emosi dan Keheningan

Penyair menghadirkan suasana malam yang sunyi dan hening sebagai latar belakang untuk refleksi dan pertanyaan yang diajukan. Keheningan malam menciptakan atmosfer introspeksi dan menyiratkan bahwa pertanyaan-pertanyaan ini berasal dari dalam diri yang penuh dengan kegelisahan.

Gelombang Emosi

Puisi ini dipenuhi dengan gelombang emosi yang kuat, terutama rasa keputusasaan dan kebingungan. Penyair merenungkan apakah jeritan namanya akan membuat wajah yang dicintainya muncul di hadapannya, namun pada saat yang sama, dia merasa sia-sia karena tatapan dingin dan dalam yang menghantamnya.

Pertanyaan Tak Terjawab

Puisi ini penuh dengan pertanyaan yang tak terjawab, mencerminkan kegelisahan dan ketidakpastian penyair tentang dirinya sendiri, hubungan dengan orang lain, dan makna hidup. Meskipun dia berulang kali menyerukan nama-nama dan mengajukan pertanyaan, tidak ada jawaban yang muncul.

Konflik Internal

Penyair menggambarkan konflik internal yang dialaminya, di mana dia terjebak antara dorongan untuk mengekspresikan dirinya dan keputusasaan karena tidak mendapatkan respon atau pemahaman yang diharapkan. Dia merasa seperti berteriak dalam kegelapan, mencari makna dan pemahaman, tetapi tidak tahu kemana harus pergi.

Penggunaan Bahasa dan Imaji

Abdul Wachid B. S. menggunakan bahasa yang kuat dan imaji yang kaya untuk menggambarkan perasaan dan pikiran yang kompleks. Pemilihan kata yang tepat dan metafora yang kuat membantu menyampaikan emosi yang mendalam dalam puisi ini.

Puisi "Yang Bertanya dalam Malam" adalah ungkapan yang mendalam tentang kegelisahan, keputusasaan, dan pencarian makna hidup dalam keheningan malam. Melalui penggunaan bahasa yang kuat dan imagery yang kaya, penyair berhasil menggambarkan konflik internal yang kompleks dan menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang mengganggu yang mungkin banyak dirasakan oleh pembaca.

Abdul Wachid B. S.
Puisi: Yang Bertanya dalam Malam
Karya: Abdul Wachid B. S.
© Sepenuhnya. All rights reserved.