Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Aku Akan Melupakanmu dengan Tenang (Karya Iswadi Pratama)

Puisi "Aku Akan Melupakanmu dengan Tenang" karya Iswadi Pratama menggambarkan perjalanan emosional dari cinta yang mendalam hingga penghentian dan ...
Aku Akan Melupakanmu dengan Tenang (1)

Aku telah mencintaimu terlalu dalam
dan menerima begitu banyak rasa sakit
namun karena itu, aku mendorong diriku untuk makin merindukanmu
sampai sebuah perih yang tak tertanggungkan lagi, menghentikanku
lalu aku akan tak mengharapmu lagi
dan melupakanmu dengan tenang

kau mungkin masih akan memberiku sedikit kegembiraan
- seperti biasanya -
agar api hasrat dalam diriku tak padam
sebab kau masih ingin kucintai
meski aku tak kau inginkan
tapi ilusi semacam itu,
tak akan lagi mengecohku

aku tinggal menunggu luka terakhir
untuk merasai tunai; habis tuntas tak bersisa
dan aku akan melupakanmu dengan tenang
terbang dengan rasa riang; ringan dan bebas
tanpa sedikit pun ingatan tentangmu

aku tinggal menunggu satu sayatan terakhir
dari pisaumu yang lembut dan berkilau itu
yang kini mulai kau sentuhkan padaku

semua yang kukatakan ini, saat ini,
mungkin akan jadi lelucon menyenangkan
yang melengkapi kencan malammu

tapi suatu ketika,
semua yang kurasakan ketika menuliskannya
akan menjadi milikmu, seluruhnya,
dan saat itu, kau akan mengerti
seberapa dalam cinta telah menenggelamkanku
dalam lautan gelapnya
seberapa perih luka yang telah kau kemas dengan fasih ini
menghancurkanku hingga tak bisa kupulihkan lagi
maka kau pun akan mengharapkanku
tapi aku, ketika itu, telah melupakanmu
dengan amat tenang


Aku Akan Melupakanmu dengan Tenang (2)


Aku memang tak bisa mengatakan
"semua ini bukan sesuatu yang menyedihkan"
bahkan seluruh kata-kata yang mencoba mematutnya
hanyalah kertas peredam air

barangkali engkau akan mengatakan; aku telah keliru
tapi di hadapan cinta; seseorang tak bisa memilih
karena ialah yang dipilih

aku sebenarnya telah cukup lama merasa letih
tapi tangan-tangan cinta yang kukuh
terus menerus menarikku untuk menghidangkan
roti dan anggur bagi lapar dan dahagamu
seraya berbisik; "kau akan melupakannya dengan tenang,
di saat lapar dan dahaganya sempurna"

maafkanlah aku,
karena telah pula membiarkan waktu
sedikit demi sedikit menghapus seluruh kenangan tentangmu
lalu pada saatnya, cinta akan membawaku pergi darimu
mengubah dan memulihkanku ke dalam hati para pencinta
di mana kau tak ada


Februari, 2012

Analisis Puisi:
Puisi "Aku Akan Melupakanmu dengan Tenang" karya Iswadi Pratama adalah ungkapan perasaan cinta, penghentian, dan pemulihan yang penuh emosi.

Cinta yang Mendalam: Puisi ini mencerminkan cinta yang mendalam dan penuh perasaan. Penyair mengungkapkan bagaimana cinta telah membuatnya merasakan rasa sakit yang dalam. Meskipun penuh dengan kesedihan, cinta ini juga telah memupuk perasaan rindu yang kuat.

Penghentian dan Keputusan: Puisi ini mengekspresikan keputusan penulis untuk menghentikan rasa sakit dan rindu yang berlebihan. Dia berkomitmen untuk tak lagi mengharapkan cinta itu. Ini adalah langkah penting menuju pemulihan diri dan meraih kebebasan dari beban emosi yang berat.

Ilusi Cinta yang Palsu: Penyair menyadari bahwa orang yang dicintainya mungkin akan mencoba memberinya sedikit kebahagiaan, membuatnya berharap lagi, padahal cinta itu sendiri mungkin telah berakhir. Ini adalah ilusi cinta yang perlu dihadapi dan diatasi.

Pengalaman Pribadi dan Kesadaran: Puisi ini mencerminkan pengalaman pribadi penyair dan kesadaran bahwa cinta tak selalu membawa kebahagiaan. Terkadang, cinta bisa menjadi sumber rasa sakit yang tak tertahankan. Namun, kesadaran ini juga membawa kebijaksanaan dan pemulihan.

Proses Pemulihan: Puisi ini mencatat proses pemulihan yang diharapkan akan terjadi. Penyair mencari kesejukan dan kebebasan dalam melupakan cinta yang telah berakhir. Dia menggambarkan perasaan ringan dan bahagia yang datang setelah dia mengakhiri ketergantungannya pada cinta yang tak berbalas.

Puisi "Aku Akan Melupakanmu dengan Tenang" adalah puisi yang menggambarkan perjalanan emosional dari cinta yang mendalam hingga penghentian dan pemulihan. Penyair menciptakan gambaran perasaan yang kuat, keputusan penting untuk berhenti mengharapkan cinta yang telah berakhir, dan kebebasan yang datang bersama pemulihan. Ini adalah pengalaman pribadi yang diungkapkan dengan jujur dan emosional.

Iswadi Pratama
Puisi: Aku Akan Melupakanmu dengan Tenang
Karya: Iswadi Pratama

Biodata Iswadi Pratama:
  • Iswadi Pratama lahir pada tanggal 8 April 1971 di Tanjungkarang, Bandar Lampung, Lampung, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.