Puisi: Aku dan Ibu (Karya Iswadi Pratama)

Puisi "Aku dan Ibu" menggambarkan hubungan yang kompleks antara seorang anak dan ibunya melalui gambaran perjalanan di atas kapal. Dengan bahasa ....
Aku dan Ibu

Di atas kapal
dari sebuah jendela
ibu menatap laut lepas

Aku memandang ibu
ingin terjun ke dalam matanya
di mana laut lebih luas

Tetapi mata ibu sudah kering
hanya batu-batu terkubur di situ

Ibu menyaksikan laut tanpa batas
berenang menggantang gelombang
menuju pantai.

Aku melihat ibu dari atas kapal
menyimpan kedua matanya
dalam pelayaran tak pernah usai.

Lampung, 1998

Analisis Puisi:
Puisi "Aku dan Ibu" karya Iswadi Pratama menggambarkan hubungan antara seorang anak dengan ibunya melalui gambaran perjalanan di atas kapal. Dengan bahasa yang sederhana namun puitis, penyair menggambarkan dinamika emosional dan perbedaan persepsi antara anak dan ibu.

Perbandingan Perspektif: Puisi ini memperlihatkan perbedaan persepsi antara anak dan ibu terhadap kehidupan dan lingkungan sekitarnya. Anak ingin memahami lebih dalam ibunya, sementara ibu memiliki pandangan yang lebih luas dan mendalam tentang kehidupan.

Metafora Laut: Laut menjadi metafora yang kuat dalam puisi ini, mencerminkan kebesaran dan kerumitan kehidupan. Bagi anak, laut menjadi simbol keindahan dan misteri yang ingin diajungkan, sementara bagi ibu, laut melambangkan perjalanan kehidupan yang tak pernah berhenti.

Keheningan dan Kesedihan: Keheningan yang terasa dari ibu menciptakan suasana kesedihan dan kekosongan. Matanya yang kering dan pandangan yang kosong mencerminkan pengalaman hidup yang mungkin telah melukainya, dan anak merasakan kebutuhan untuk memahami lebih dalam akan kehidupannya.

Perjalanan dan Kepemilikan: Penyair menciptakan gambaran perjalanan di atas kapal sebagai sebuah metafora untuk perjalanan hidup. Ibu dan anak memiliki pandangan yang berbeda dalam perjalanan tersebut, tetapi keduanya membawa serta perasaan dan pengalaman yang berharga.

Kesimpulan tentang Hubungan Anak dan Ibu: Puisi ini merangkum kerumitan hubungan antara anak dan ibu, di mana ada keinginan untuk lebih memahami satu sama lain tetapi terkadang ada juga kesulitan untuk menyampaikan perasaan dan emosi. Meskipun demikian, mereka tetap terikat oleh perjalanan hidup yang tak pernah berakhir, dan kehadiran satu sama lain memberi makna dan kekuatan.

Puisi "Aku dan Ibu" menggambarkan hubungan yang kompleks antara seorang anak dan ibunya melalui gambaran perjalanan di atas kapal. Dengan bahasa yang sederhana namun puitis, penyair mengekspresikan perbedaan persepsi, kesedihan, dan kebutuhan akan pemahaman antara anak dan ibu. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya komunikasi, penghargaan, dan kedalaman emosi dalam hubungan keluarga, serta pentingnya memahami dan menghargai perjalanan hidup satu sama lain.

Puisi
Puisi: Aku dan Ibu
Karya: Iswadi Pratama
© Sepenuhnya. All rights reserved.