Puisi: Segelas Air Bening (Karya Abdul Wachid B. S.)

Puisi: Segelas Air Bening Karya: Abdul Wachid B. S.
Segelas Air Bening


sebelum subuh kau selalu membangunkanku
dari tidur yang
menjadi obat bagi lelah lahir batin
dari mimpi yang

tidak sempat sambung antara
peristiwa keseharian
dan gambar-gambar yang
berkelebat dari hati, pikiran

ataukah sekadar bawah perasaan
mimpi tidak pernah bisa dipercaya
bagi manusia seperti aku tetapi impian 
lebih punya jalan menuju keindahan

sebelum subuh kau selalu membangunkanku
dari tidur yang
menjadi kesakitan bagi lelah lahir batin
dari impian yang

tidak berhulu bermuara melulu di antara
peristiwa angan diterbangkan angin
dan gambargambar yang
berkelebat dari masa kanak, rengekan minta

mobil-mobilan, ketakutan kepada bola
terkena mata, surat-surat cinta yang
mengutip sajak-sajak rendra
kecemasan ibu akan percintaan remaja

kecemasan seorang ibu menjelma
menjadi doa-doa yang
mengisi seluruh darah hingga ruh anaknya
itulah satunya alasan tuhan akan keselamatan

airmata seorang ibu mengalir
menjadi butirbutir darah yang
mengisi seluruh tubuh hingga hidup anaknya
itulah satunya alasan tuhan menghidupinya

segelas tubuh
secawan anggur ruh
sekarang kosong sehati gosong
sebadan oleng sekepala kena tempeleng

sebelum subuh kaulah yang
langsung membangunkanku dengan

segelas air bening
secawan ruh hening
hati kuisi puisi tiupan air al-fatihah
tubuh terisi nyala oleh darah mahabbah.


Yogyakarta, 3 April 2016

Puisi: Segelas Air Bening
Puisi: Segelas Air Bening
Karya: Abdul Wachid B. S.
© Sepenuhnya. All rights reserved.