Puisi: Gadis Peminta-minta (Karya Toto Sudarto Bachtiar)

Puisi "Gadis Peminta-minta" karya Toto Sudarto Bachtiar mengajak kita untuk merenungkan tentang nilai-nilai yang sebenarnya dalam kehidupan dan ....
Gadis Peminta-minta

Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa

Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemanjaan riang

Duniamu yang lebih tinggi
Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hapal
Jiwa begitu murni
Untuk bisa membagi dukamu

Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil
Bulan di atas itu tak ada yang punya
Dan kotaku, ah kotaku
Hidupnya tak lagi punya tanda.

Sumber: Suara (1962)

Analisis Puisi:
Puisi "Gadis Peminta-minta" karya Toto Sudarto Bachtiar adalah karya sastra yang menggambarkan pertemuan dengan seorang gadis miskin yang meminta-minta.

Gambaran Seorang Gadis Miskin: Puisi ini memulai dengan gambaran seorang gadis kecil yang meminta-minta dengan sebuah kaleng kecil. Gambaran ini menciptakan citra seorang anak yang hidup dalam kemiskinan dan kebutuhan. Meskipun dia miskin, senyumnya tetap terlihat tanpa beban dan bahagia.

Tema Kemiskinan dan Ketidaksetaraan: Puisi ini menyoroti tema kemiskinan dan ketidaksetaraan dalam masyarakat. Gadis kecil tersebut adalah contoh nyata dari orang yang kurang beruntung, sementara penyair mungkin mewakili masyarakat yang lebih mapan yang sering kali mengabaikan orang-orang seperti gadis tersebut.

Keinginan untuk Merasakan Kehidupannya: Penyair merasa ingin merasakan kehidupan gadis kecil tersebut. Ia mengungkapkan keinginannya untuk mengikuti gadis tersebut dan melihat dunianya yang lebih sederhana dan murni. Ini mencerminkan rasa ingin tahu dan keinginan untuk memahami kehidupan orang lain.

Keindahan dan Kemurnian Jiwa: Meskipun hidup dalam kemiskinan, gadis tersebut digambarkan memiliki keindahan dan kemurnian jiwa yang luar biasa. Ia mampu tersenyum dan berbagi apa yang dimilikinya meskipun dalam keadaan sulit. Ini mengajarkan pelajaran tentang sederhananya kebahagiaan dan kemurnian jiwa.

Kontras Antara Dua Dunia: Puisi ini menciptakan kontras antara dunia gadis kecil yang sederhana dan murni dengan dunia kotanya yang tampak kehilangan jiwa dan kesadaran akan penderitaan orang lain. Ini mengundang pembaca untuk merenungkan tentang perbedaan ini dan menghargai apa yang sebenarnya penting dalam kehidupan.

Pengaruh Kehilangan: Puisi ini mengakhiri dengan ungkapan tentang apa yang akan terjadi jika gadis tersebut meninggal. Ini menunjukkan bahwa meskipun gadis tersebut mungkin hidup dalam kemiskinan, kehadirannya memiliki makna dan berarti bagi kotanya. Pengaruh gadis tersebut akan dirasakan jika dia pergi.

Secara keseluruhan, puisi "Gadis Peminta-minta" adalah karya sastra yang menggambarkan pertemuan antara penyair dan seorang gadis miskin, menyoroti tema kemiskinan, keindahan jiwa, dan kontras antara dunia yang berbeda. Puisi ini mengajak kita untuk merenungkan tentang nilai-nilai yang sebenarnya dalam kehidupan dan menghargai kebahagiaan sederhana yang mungkin sering kali terlupakan.

Puisi: Gadis Peminta-minta
Puisi: Gadis Peminta-minta
Karya: Toto Sudarto Bachtiar

Biodata Toto Sudarto Bachtiar:
  • Toto Sudarto Bachtiar lahir pada tanggal 12 Oktober 1929 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat.
  • Toto Sudarto Bachtiar meninggal dunia pada tanggal 9 Oktober 2007 (pada usia 77 tahun).
  • Toto Sudarto Bachtiar adalah salah satu Penyair Indonesia Angkatan 1950-1960-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.