Puisi: Pengembara (Karya Toto Sudarto Bachtiar)

Puisi "Pengembara" karya Toto Sudarto Bachtiar menggambarkan perjalanan hidup manusia melalui simbolisme alam dan perjumpaan dengan kematian.
Pengembara


Bintang-bintang muda manusia muda
Selalu guguran sepanjang tepi berliku mati

Gurun pertemuan dengan perawan
Menurun dan hilang searah lembah selalu senjata. Pergi.
Pergi meninggalkan daging dan pribadi bernyanyi
Sendiri antara perantauan panjang

Mengapa asing dunia inginkan kurban
Seperti bumi dimakan api dan nyawa lepas
Dari rangka. Jalan bersimpang tiada hati
Memberi musim bunga selalu bersemi.

Hanya panjang hari dan nyala bulan kembang
Mengganti kehilangan di jalan pulang
Selalu guguran sepanjang tepi berliku mati.


Sumber: Majalah Zenith (Januari, 1951)

Analisis Puisi:
Puisi adalah bentuk seni sastra yang mampu mengungkapkan makna yang mendalam melalui kata-kata yang terpilih dengan cermat. Puisi "Pengembara" karya Toto Sudarto Bachtiar adalah karya yang penuh dengan simbolisme, kontras, dan refleksi. Mari kita telusuri lebih dalam tentang pesan-pesan yang terkandung dalam puisi ini.

Tema dan Makna Puisi: Tema utama dalam puisi ini adalah tentang perjalanan hidup, kehilangan, dan pergumulan manusia dalam menghadapi perubahan dan kematian. Puisi ini menggambarkan gambaran tentang pengembaraan manusia dalam menghadapi tantangan hidup dan pertemuan dengan kematian, serta kesadaran akan kerentanannya.

Struktur dan Bahasa: Puisi ini memiliki struktur yang terdiri dari beberapa bait dengan panjang baris yang bervariasi. Struktur ini menciptakan ritme dan fluktuasi yang memberikan nuansa pergerakan, seiring dengan tema pengembaraan yang diungkapkan. Bahasa yang digunakan cukup metaforis dan simbolis, mengundang pembaca untuk menggali makna di balik kata-kata.

Simbolisme dan Kontras: Penyair menggunakan simbolisme bintang-bintang muda, gurun, perawan, dan berbagai elemen alam untuk menggambarkan perjalanan kehidupan. Bintang-bintang muda dan gurun menggambarkan aspek-aspek kehidupan yang melibatkan pertumbuhan, kehilangan, dan pengorbanan. Perawan dan lembah melambangkan keindahan dan ketulusan, yang juga dapat berubah seiring waktu.

Refleksi dan Keberadaan Manusia: Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang hakikat manusia sebagai pengembara dalam hidup. Pertemuan dengan kematian dan kehilangan adalah bagian alami dari perjalanan ini. Penyair mempertanyakan mengapa dunia tampak menuntut pengorbanan dan mengapa manusia terus berjuang meskipun menghadapi ketidakpastian dan pergumulan.

Puisi "Pengembara" karya Toto Sudarto Bachtiar adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perjalanan hidup manusia melalui simbolisme alam dan perjumpaan dengan kematian. Melalui bahasa yang kaya dengan imaji, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang esensi kehidupan, kehilangan, dan arti dari perjalanan manusia di dunia yang penuh dengan pergumulan dan perubahan.

Puisi: Pengembara
Puisi: Pengembara
Karya: Toto Sudarto Bachtiar

Biodata Toto Sudarto Bachtiar:
  • Toto Sudarto Bachtiar lahir pada tanggal 12 Oktober 1929 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat.
  • Toto Sudarto Bachtiar meninggal dunia pada tanggal 9 Oktober 2007 (pada usia 77 tahun).
  • Toto Sudarto Bachtiar adalah salah satu Penyair Indonesia Angkatan 1950-1960-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.