Puisi: Perempuan Malam (Karya Toto Sudarto Bachtiar)

Puisi "Perempuan Malam" karya Toto Sudarto Bachtiar mengundang pembaca untuk merenungkan pengalaman manusia yang mendalam dan mencari makna dalam ....
Perempuan Malam


Dalam gelap buta
Berdiam bintang dan bulan
Sepanjang pantai kelabu
Ombak berdeburan
Dan pasir berhamburan

Terpisah karang curam
Jauh dari mimpi asli
Dari bunga cinta dan cita
Di tangan kunci pintu mati
Dan pendakian jalan pulang
Tersendiri anak maut
Tiada perasaan dan hampa tertawa rela
Tengah sakit sejauh air mata renyai
Di tanah rantau terasing

Oh, betapa dalam perempuan
Tersungkur ke tengah lembah buta
Dalam angin laut malam
Antara gelombang beterjangan
Hujan, lelaki dan mati berembun.

Sumber: Majalah Zenith (Maret, 1951)

Analisis Puisi:
Puisi "Perempuan Malam" karya Toto Sudarto Bachtiar adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan gambaran alam dan perasaan yang dalam. Puisi ini menggambarkan perempuan yang merasa terasing, kesepian, dan dalam kegelapan.

Gambaran Alam: Puisi ini dibuka dengan gambaran alam yang kuat, dengan bintang, bulan, pantai kelabu, ombak, dan pasir yang semuanya memberikan latar belakang untuk perasaan dalam puisi. Gambaran alam ini menciptakan atmosfer malam yang gelap dan suram.

Kehilangan dan Terpisah: Puisi ini menyiratkan perasaan kehilangan dan pemisahan. Kata-kata seperti "terpisah," "jauh dari mimpi asli," dan "tersendiri anak maut" menggambarkan perempuan dalam puisi ini sebagai individu yang merasa terasing dari apa yang dulu diinginkan atau impikan.

Perasaan Hampa dan Terpencil: Ketidakbahagiaan dan kehampaan dirasakan dalam puisi ini. Perempuan dalam puisi ini disajikan sebagai sosok yang tenggelam dalam kesepian dan kehampaan. Bahkan dalam tawa yang dia lahirkan, terdapat kesepian yang dalam.

Kontras Alam dan Perasaan: Ada kontras yang kuat antara gambaran alam yang indah (bintang, bulan, pantai) dan perasaan perempuan yang suram. Kontras ini menciptakan perasaan ketidakharmonisan dan kesendirian dalam puisi.

Bahasa yang Kuat: Toto Sudarto Bachtiar menggunakan bahasa yang kuat dan deskriptif dalam puisi ini untuk menciptakan gambaran dan emosi yang mendalam. Pemilihan kata-kata seperti "terpisah," "mati berembun," dan "tanah rantau terasing" mengekspresikan perasaan perempuan dalam puisi ini.

Perempuan sebagai Simbol Kesendirian: Perempuan dalam puisi ini bisa dianggap sebagai simbol kesendirian yang melibatkan pengalaman individu yang merasa terpisah dan hampa dalam dunianya. Dia mungkin menggambarkan banyak perempuan yang merasa terisolasi dalam hidup mereka.

Pencarian Makna Hidup: Puisi ini mengajukan pertanyaan tentang makna hidup dan pencarian yang tak berkesudahan akan makna tersebut. Perempuan dalam puisi ini mencari jalan pulang, mencari pemahaman, dan mungkin juga mencari cinta.

Kesedihan dalam Keindahan: Puisi ini juga menciptakan perasaan bahwa keindahan alam dan kegelapan malam dapat menjadi latar belakang yang memperdalam perasaan kesedihan dan ketidakbahagiaan seseorang.

Secara keseluruhan, puisi "Perempuan Malam" adalah karya sastra yang menyampaikan perasaan kesepian, kehilangan, dan terasing dalam gambaran yang kuat tentang alam malam. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan pengalaman manusia yang mendalam dan mencari makna dalam kehidupan yang penuh tantangan.

Puisi: Perempuan Malam
Puisi: Perempuan Malam
Karya: Toto Sudarto Bachtiar

Biodata Toto Sudarto Bachtiar:
  • Toto Sudarto Bachtiar lahir pada tanggal 12 Oktober 1929 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat.
  • Toto Sudarto Bachtiar meninggal dunia pada tanggal 9 Oktober 2007 (pada usia 77 tahun).
  • Toto Sudarto Bachtiar adalah salah satu Penyair Indonesia Angkatan 1950-1960-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.