Puisi: Sajak-Sajak Kecil kepada M (Karya Agus Noor)

Puisi "Sajak-Sajak Kecil kepada M" karya Agus Noor mengeksplorasi kompleksitas cinta dan kehidupan manusia melalui bahasa yang indah dan puitis.
Sajak-Sajak Kecil kepada M

Sajak ini doa, tangan yang menampung luka, yang menjagamu, agar kau tak pernah merasa sendirian, dan ditinggalkan.

Mencintaimu merupakan caraku berdoa setiap hari, untuk semua kebahagiaan kita.

Aku telah belajar merasakan pedih, lewat ciuman-ciumanmu yang lembut dan menanggung duka dunia.

Kupandangi langit lembut itu, seakan berada dalam keluasan matamu; dan kutemukan sebuah dunia, yang lebih ajaib dari surga.

Kekasihku, selalu ada yang pantas kita muliakan, yang membuat kita akan terus bertahan, bahkan dalam kepedihan.

Aku punya cara sederhana mencintaimu: dengan selalu mendoakan kebaikan dan keselamatanmu...

Sesuatu, yang kausebut kenangan, telah membukakan padaku rahasia, cara mencintaimu tanpa pernah merasa kehilangan.

Kangen ini. Laut tak bertepi...

Entah kenapa, aku ingin membelikanmu jaket, yang setiap kali kaupakai, akan juga menghangatkan kerinduanku.

Aku masih saja menerka-nerka, lebih merah mana, senja ataukah luka, yang kau sembunyikan sekian lama.

Ada banyak cara berbahagia; satu-satunya cara yang tak pernah kubisa ialah melupakanmu.

Duka hanyalah mentega yang meleleh di penggorengan panas.

Senja yang muram, selalu mengingatkan pada ciuman kita yang tergesa dan gemetar.

Ada saat-saat ketika mencoba melupakanmu, semua benda yang dulu pernah kita sentuh, seperti berbicara kembali tentang kamu.

Darimu aku faham, bila airmata ialah rahasia penciptaan Tuhan, yang paling menakjubkan.

Malam, sesungguhnya, tak pernah memejam. Ia hanya diam-diam menyembunyikan luka kita dalam kelam, agar kita bisa tidur tentram.

Aku akan jadi doa malammu. Sementara kau perlahan memejam tentram, aku akan menggapai langit: mengetuk pintu surga bagimu.

Sumber: Ciuman yang Menyelamatkan dari Kesedihan (2012)

Analisis Puisi:
Puisi "Sajak-Sajak Kecil kepada M" oleh Agus Noor adalah serangkaian sajak yang mengungkapkan perasaan cinta, kerinduan, dan kepedihan seorang penulis terhadap kekasihnya, yang disebut sebagai "M". Dalam puisi ini, Agus Noor menggunakan bahasa yang indah dan puitis untuk menyampaikan kompleksitas perasaan dalam hubungan cinta.

Keintiman dan Keterhubungan: Puisi ini menggambarkan kedalaman hubungan antara penulis dan kekasihnya, "M". Penulis mengekspresikan keintiman yang mendalam dengan mencatat perhatiannya terhadap setiap detail kehidupan kekasihnya, bahkan dalam hal-hal kecil seperti membelikan jaket yang bisa menghangatkan kerinduannya.

Rasa Rindu dan Kehilangan: Penulis menggambarkan rasa rindu yang mendalam terhadap kekasihnya, yang diwakili oleh gambaran senja, lautan, dan malam. Senja dan lautan menjadi simbol keindahan dan keheningan yang mereka bagikan bersama, sementara malam menjadi waktu di mana mereka merenungkan perasaan dan kenangan yang berharga.

Keajaiban Cinta dan Kehadiran Tuhan: Puisi ini menyoroti keajaiban cinta dan kehadiran Tuhan dalam hubungan manusia. Penulis merenungkan keajaiban airmata sebagai bagian dari penciptaan Tuhan, yang menunjukkan kekuatan dan kelemahan manusia dalam mencintai dan merasa kehilangan.

Kesedihan dan Keindahan: Puisi ini menggambarkan kontras antara kesedihan dan keindahan dalam hubungan cinta. Meskipun terdapat kesedihan dan kepedihan, penulis juga menemukan keindahan dalam setiap momen bersama kekasihnya, bahkan dalam kenangan yang menyakitkan.

Doa dan Penyembuhan: Penulis mengakhiri puisi dengan menyatakan bahwa dia akan menjadi doa bagi malam kekasihnya, mengungkapkan harapannya untuk keselamatan dan kebahagiaannya. Ini menunjukkan bahwa cinta tidak hanya menghadirkan kepedihan, tetapi juga membawa penyembuhan dan harapan bagi kedua belah pihak.

Dengan demikian, puisi "Sajak-Sajak Kecil kepada M" karya Agus Noor adalah sebuah karya yang mengeksplorasi kompleksitas cinta dan kehidupan manusia melalui bahasa yang indah dan puitis.

Agus Noor
Puisi: Sajak-Sajak Kecil kepada M
Karya: Agus Noor

Biodata Agus Noor:
  • Agus Noor lahir pada tanggal 26 Juni 1968 di Margasari, Tegal, Jawa Tengah, Indonesia.
  • Agus Noor adalah seorang penulis puisi, cerpen, prosa, naskah lakon dan skenario sinetron.
© Sepenuhnya. All rights reserved.