Puisi: Adakah yang Tahu (Karya Mardi Luhung)
Puisi: Adakah yang Tahu
Karya: Mardi Luhung
Adakah yang Tahu
Adakah yang tahu
pada pertemuan antara desir sayap burung yang leleh
dan perkusi mercusuar yang patah
telah memusar sebuah muara
di mana aku telah bersua dengan sang begal
dan mengajari aku
tentang sebuah kudeta
yang tersusun atas keheningan yang kejam
sambil mengusung sel telur sang selir yang akan dilahirkan
raja-raja di kepulauan ini
para penguasa agung dengan taruhan
seratus turunan, seratus dinasti yang saling berebut
adakah yang tahu
jika pada ajaran tentang kudeta itu
aku melihat tiap mata menjadi kucing hitam
jelmaan ruh menggigil yang di kubur hidup-hidup
di dalam perut angin yang membentang
antara satu ombak ke ombak yang lain
dan akhirnya, berhenti pada sebuah
kebakaran yang telah menghanguskan seluruh catatan yang telah
aku bikin bertahun-tahun
sebagai warisan
pada siapa saja yang merasa
masih mengingat bau tubuhku yang begitu asin di masa kini
dan adakah yang tahu
jika saat ini antara muara dan kebakaran itu
aku telah membunuh sang begal
dan menjauhkan darahnya
dari kebugilan puisi ini: si pelancong abadi
yang akan melintasi
tubir-tubir musim, tubir-tubir kegilaan
di mana matahari telah diterjunkan ke dasar samudra
dan setiap yang berparu
jadi berinsang
lalu menjilati dubur-dubur karang
dengan lidahnya yang bercabang-cabang
adakah yang tahu.
Gresik, 1995
Puisi: Adakah yang Tahu
Karya: Mardi Luhung