Puisi: Di Pantai Keramas (Karya Ahda Imran)

Puisi "Di Pantai Keramas" karya Ahda Imran mengeksplorasi tema alam, spiritualitas, dan keterhubungan antara manusia dengan alam semesta.
Di Pantai Keramas

Dari nusa panida gemerincing angin memasuki suaramu

Menghembuslah diri ke jantung hilang
Badan menyelam ke lubuk bayang

Jejak kakimu di pasir hitam, dada laut
yang berkilauan, kail tersangkut dalam buih

Di balik pulau-pulau karang
waktu adalah ular naga yang memanggul
dunia manusia. Mengeluarkan isi perutnya
Helai-helai rambut, jemari tangan
dan potongan-potongan lidah

Bersama ikan-ikan yang berdarah,
tetabuhan dan harum dupa, para penari
memanggul sisa tubuhku. Menyelam
ke akar pulau. Mencari-cari suaramu

Pasir dan selat tak berangin
Di air alun serupa batu-batu nisan tua
Tekstur tulisan yang rumit, gambar ular naga
Dan sisik-sisiknya yang mengelupas

Berdiri di atas air
Di antara helai-helai rambut, jemari
tangan dan potongan-potongan lidah
Diamlah badan dalam sesaji,
asap dupa dan para penari

Dari Nusa Panida gemerincing langit memenuhi suaraku.

2016

Analisis Puisi:

Puisi "Di Pantai Keramas" karya Ahda Imran adalah sebuah penggambaran tentang keindahan alam dan alam bawah sadar. Puisi ini mengeksplorasi tema alam, spiritualitas, dan keterhubungan antara manusia dengan alam semesta.

Hubungan dengan Alam: Puisi ini dimulai dengan penggambaran angin yang gemerincing dari Nusa Panida, yang menciptakan suasana alam yang hidup dan dinamis. Penggambaran pantai yang indah dengan pasir hitam dan dada laut yang berkilauan mengekspresikan kekaguman terhadap keindahan alam. Penyair menciptakan gambaran yang hidup dan detail tentang pantai, pulau karang, dan air yang tenang, menciptakan suasana yang mendalam dan memikat.

Simbolisme dan Imaji: Dalam puisi ini, terdapat penggunaan simbolisme yang kuat, seperti ular naga yang melambangkan waktu dan dunia bawah sadar. Imaji yang digunakan, seperti helai rambut, jemari tangan, dan potongan lidah yang mengambang di air, menciptakan gambaran yang kuat tentang keterhubungan antara manusia dengan alam dan alam bawah sadar.

Spiritualitas dan Keterhubungan: Puisi ini menciptakan suasana spiritual yang kuat melalui penggambaran dupa, penari, dan sesaji yang melambangkan upacara keagamaan atau spiritual. Ada rasa keterhubungan yang dalam antara manusia dan alam semesta, yang tercermin dalam upacara dan ritual yang dijelaskan dalam puisi.

Puisi "Di Pantai Keramas" karya Ahda Imran adalah sebuah penggambaran yang indah tentang keindahan alam dan spiritualitas. Dengan menggunakan imaji yang kuat dan simbolisme yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang keterhubungan manusia dengan alam dan alam bawah sadar. Puisi ini adalah sebuah pengalaman mendalam yang memperkaya dan memperluas pemahaman tentang keajaiban alam dan keberadaan manusia di dalamnya.

Puisi
Puisi: Di Pantai Keramas
Karya: Ahda Imran
© Sepenuhnya. All rights reserved.