Puisi: Ithaca (Karya Arif Bagus Prasetyo)

Puisi: Ithaca Karya: Arif Bagus Prasetyo
Ithaca
(- Cornell)


Jalan aspal yang berkeluk menembus hutan,
jalinan tali-temali kapal yang terdampar
pada punggung perbukitan.

Langit melarungkan abu. Di kaki langit,
lautan daun meradang busuk, seakan
digerogoti ganggren.

Menara jam, mata tombak yang mendelik di udara,
menorehkan bayang-bayang tiang layar
ke hamparan rumput basah.

Gugusan pulau kelahiran sesaat menyembul
dari ufuk. Samar dan gemetar. Sedingin kilap
fatamorgana yang menyilapkan.

Jari-jemari gerimis kelabu menyentuh jembatan.
Kubur kincir air tua di sebuah gua tebing. Arwah-arwah
berterjunan ke jurang jeram, ke neraka, mencari laut.

Namun di seberang legenda, di luar tabut kata-kata,
laut menguap. Sabitah lenyap. Tak pernah ada
yang kembali dari Troya.

Telanjang bulat, berkilauan digarami matahari,
sang nakhoda yang kehilangan
terjangkar miring di anjung taman.


2004

Puisi: Ithaca
Puisi: Ithaca
Karya: Arif Bagus Prasetyo
© Sepenuhnya. All rights reserved.