Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Ngibing (Karya Arif Bagus Prasetyo)

Puisi: Ngibing Karya: Arif Bagus Prasetyo
Ngibing

Punggungmu
gelung-gelung musim hujan yang terurai.
Jurang curam malam hari menyala terang
terpanggang badai api tarianmu.

"Teguk aku, telan.
Hunjamkan jasad geram yang kaugenggam
sedikit sakit lagi. Seekor kuda jantan merah-padam
meraung menjilati geliatku."

Di punggungmu ia meliuk. Kau menghentak
mengamuk dengan dengus menggelegak.
Ribuan ulat menggerogoti urat nadi: jalinan akar memar
beringin tua. Di ujungnya setandan jantung pucat pasi
bergidik merasakan segugusan malaikat mengelebat
dalam semak. Benih-benih berteriak, mendelik
tercekik oleh hasrat
bunuh diri.

Sedikit sakit lagi
badai karam di punggungmu.
Jurang-jurang malam hari menggelombang,
terengah, basah cahaya:
Gerimis cendawan kuping, tahi besi
dan kupu-kupu kuning.

1997

Sumber: Memento (2009)

Arif Bagus Prasetyo
Puisi: Ngibing
Karya: Arif Bagus Prasetyo
© Sepenuhnya. All rights reserved.