Kepada R
(: belajar dari hikmah Imam Syafi’i)
Barangkali kenanga. Barangkali mawar. Kamboja. Atau anggrek. Barangkali juga yang tak kita kenal.
Tapi tumbuh di udara. Seperti gulungan awan. Tanda yang bergoyang. Ketika hujan kesekian turun. Dan
debar kian kencang. Sekencang nyali si penempuh yang jatuh. Agar bangkit. Dan terus setia pada arah
yang terjanjikan. Meski remang begitu tebal. Suara tersedak. Dan detik cuma tinggal tiga ketukan. Tiga
ketukan. “Sudah, sudahlah, semua pasti memahami. Sebab, ada yang telah dihembuskan-Nya di sini,”
kata puisi ini sambil menunjuk letak hatinya sendiri.
Gresik, 2018
Puisi: Kepada R
Karya: Mardi Luhung