Puisi: Ronce (Karya Mardi Luhung)

Puisi: Ronce Karya: Mardi Luhung
Ronce


Membingungkan. Sudah tua tetap mencari Tuhan.
Celingak-celinguk di jalanan. Menjawili yang
lewat. Dan berkata: ”Aku sedang mencari
Tuhan. Siapa yang tahu. Tolong beritahu
di mana adanya.” Waktu itu tak ada yang
menggubris. Apa yang terjadi seperti kisah
tentang gairah di mulut, pecah di kepala.

Membingungkan. Sudah tua tetap mencari Tuhan.
Meraba-raba tembok. Mengelupasi lubang bekas
paku. Terus bersaksi, jika jantungnya juga
berlubang. Lubang yang dalam. Lubang yang
jika ditiup akan mendengungkan bunyi sengau.
Seperti bunyi dari gerak-gerak yang melingkar.
Yang memukul-mukulkan batu ke lantai.

Membingungkan. Sudah tua tetap mencari Tuhan.
Terlentang di rerumput taman. Menatapi awan
berarak. Dan mengharap, suatu saat, dari tengah
awan itu, Tuhan akan turun. Turun dengan jubah
yang ujungnya tak berdepa. Yang akan melingkupi
setiap yang ada. Yang lurus atau mencong. Yang
samar atau gaib. Dan yang cuek atau tidak.

Membingungkan. Sudah tua tetap mencari Tuhan.
Pagi berangkat. Sore pulang. Malamnya gelisah
di tikar. Dan merasa bermimpi di dalam keraton.
Di mana Tuhan berdiri anggun. Di sebelahnya dia.
Lalu, seperti sepasang kekasih, pun bercengkerama.
Sayangnya, mimpi ini tak boleh berlanjut. Sebab,
akan banyak yang menyebut: "Penyeleweng."


Gresik, 2017

Puisi: Ronce
Puisi: Ronce
Karya: Mardi Luhung
© Sepenuhnya. All rights reserved.