Puisi: Talk Show (Karya Arif Bagus Prasetyo)

Puisi: Talk Show Karya: Arif Bagus Prasetyo
Talk Show


O, Lord, bury me here!

Pada darah, dilukiskannya semacam lanskap:
Spot-spot elektris, kebun yang terbakar, suasana orgi;
jalur humus yang subur
penuh ditumbuhi pohon keemasan
sejak plato
Nietzsche
hingga Derrida

Tapi dalam demam itu mimpi-mimpiku
kolaps:
terjagal lidah iklan, ruap junkfood, dengung mesin cuci
rumah abu
dari ritus para gadis menjelang malam
yang tergesa menutup korden
dan bergegas menjemput wabah
epidemi
dan epidemi.

Kini apa lagi sakitku?
Setelah surga cuma terbaca di etalase, botol-botol,
kantung plastik:
200 mg, 400 mg, 800 mg…
(bersama Dior, Syuga hingga Ecstasy)

Apa lagi? Setelah kita singgah di sebuah café
dengan menu sederhana, permakluman biasa:

ADALAH SELALU YANG BERNAMA KENYATAAN
SATU-SATUNYA ALASAN
ATAS SEGALA
PEMBUNUHAN

Kemudian sebentuk lubang yang jauh
atau mungkin sebutir apel
tiba-tiba menyumbat kanal nadinya
dan membuat Taman Eden yang menggigil di pelupuknya
seketika jadi senja


1994


Puisi: Talk Show
Puisi: Talk Show
Karya: Arif Bagus Prasetyo
© Sepenuhnya. All rights reserved.