Puisi: Memahami Kota (Karya A. Munandar)

Puisi "Memahami Kota" karya A. Munandar mempertimbangkan kompleksitas hubungan antara manusia dan lingkungan kota serta proses memahami yang ...
Memahami Kota

Mengulum duri
menghukum hati
untuk mengerti.

Aku
menjadi kota
menampung keributan.

2 Juni 2016

Analisis Puisi:
Puisi "Memahami Kota" karya A. Munandar adalah sebuah pengamatan mendalam tentang hubungan manusia dengan lingkungannya, khususnya kota. Dengan struktur yang singkat namun padat, puisi ini menghadirkan gambaran yang mengena tentang peran individu dalam konteks kehidupan perkotaan.

Mengulum Duri dan Menghukum Hati: Bait pertama puisi ini, "Mengulum duri, menghukum hati untuk mengerti," menciptakan gambaran metaforis yang kuat. Tindakan "mengulum duri" dan "menghukum hati" menunjukkan bahwa memahami kota atau lingkungan perkotaan bukanlah hal yang mudah atau menyenangkan. Proses memahami seringkali melibatkan pengorbanan dan kesakitan, seperti halnya menempuh perjalanan yang penuh dengan rintangan dan tantangan.

Identifikasi Diri dengan Kota: Di baris, "Aku menjadi kota," penyair menyatakan identifikasi dirinya dengan kota. Ini menunjukkan bahwa kota tidak hanya dipandang sebagai tempat tinggal fisik, tetapi juga sebagai bagian integral dari dirinya. Penggunaan kata "aku" memberikan kesan personal dan menyoroti hubungan yang dalam antara individu dan lingkungan perkotaan.

Menampung Keributan: Baris terakhir, "Menampung keributan," menyoroti peran kota sebagai tempat di mana kehidupan manusia berlangsung dengan segala keramaian dan kekacauan yang melekat padanya. Kota menjadi wadah bagi berbagai aktivitas, peristiwa, dan interaksi sosial yang menciptakan keributan dan kegaduhan, tetapi juga kehidupan dan vitalitas.

Puisi "Memahami Kota" menyajikan sebuah refleksi mendalam tentang peran dan pengalaman individu dalam kehidupan perkotaan. Dengan metafora yang kuat dan bahasa yang sederhana namun padat, puisi ini mengajak pembaca untuk mempertimbangkan kompleksitas hubungan antara manusia dan lingkungan kota serta proses memahami yang terjadi di tengah keramaian dan kekacauan tersebut.

A. Munandar
Puisi: Memahami Kota
Karya: A. Munandar
© Sepenuhnya. All rights reserved.