Puisi: Perempuan Bernama Ibu (Karya Herman RN)

Puisi "Perempuan Bernama Ibu" mengekspresikan penghargaan, cinta, dan pengorbanan yang melekat dalam peran seorang ibu. Ini adalah pengingat yang ....
Perempuan Bernama Ibu (1)

perempuan itu bernama ibu
yang telah memperlihatkan aku bulan dan matahari. niscaya tiada berbalas meski bumi tiada lagi berotasi.

Perempuan Bernama Ibu (2)

perempuan itu bernama ibu
yang kusapa "uci" telah menjadi inspirasi kisah kecilku ditimang dibelai diayun dipangku dan dimanja. niscaya tiada berbalas meski kusukat air laut pengganti keringatnya.

Perempuan Bernama Ibu (3)

perempuan itu bernama ibu
yang kusunting menjadi istri lalu kelak jadi ibu pada benih yang kutanam di rahimnya. niscaya tiada berbalas meski kupungut segala daun sebagai penawar rasa sakit yang ia alami saat melahirkan anakku antara dua pilihan.

Perempuan itu adalah istri
Perempuan itu kusapa uci
Perempuan itu bernama ibu

Selamat Hari Ibu.

Banda Aceh, 22 Desember 2017

Analisis Puisi:
Puisi "Perempuan Bernama Ibu" karya Herman RN adalah penghormatan yang puitis terhadap peran seorang ibu dalam kehidupan seseorang. Dengan menggambarkan momen-momen intim dan perasaan yang mendalam, puisi ini menggambarkan kekuatan, pengorbanan, dan cinta seorang ibu.

Penghormatan Terhadap Peran Ibu: Puisi ini secara langsung dan tulus menghormati peran seorang ibu dalam kehidupan penyair. Setiap bait memperlihatkan perasaan penghargaan dan kekaguman terhadap ibu, yang dianggap sebagai sumber inspirasi, kekuatan, dan cinta.

Simbolisme Bulan dan Matahari: Di bagian pertama, penyair menggunakan simbol bulan dan matahari untuk mengekspresikan pentingnya ibu dalam kehidupannya. Bulan dan matahari melambangkan kehadiran ibu yang konstan dan menginspirasi, bahkan dalam situasi yang sulit.

Kehangatan dan Kenangan Manis: Bagian kedua menggambarkan momen-momen hangat antara penyair dan ibunya, dari masa kecil hingga kehidupan dewasa. Kata-kata seperti "ditimang dibelai," "diayun dipangku," dan "dimanja" menggambarkan hubungan yang penuh kasih antara ibu dan anak.

Pengorbanan dan Penawar Rasa Sakit: Pada bagian terakhir, penyair menyoroti pengorbanan seorang ibu sebagai istri dan ibu. Ia menggambarkan kesakitan yang dialami ibunya saat melahirkan anaknya, dan dengan ungkapan "antara dua pilihan," menunjukkan betapa sulitnya keputusan yang harus diambil oleh seorang ibu.

Penutup dengan Penghargaan: Puisi ditutup dengan ungkapan "Selamat Hari Ibu," yang merupakan bentuk penghormatan dan ucapan terima kasih kepada ibu, tidak hanya ibu penyair, tetapi kepada semua ibu di dunia.

Puisi "Perempuan Bernama Ibu" adalah penggambaran yang puitis dan mendalam tentang hubungan antara seorang anak dan ibunya. Melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun penuh makna, penyair berhasil mengekspresikan penghargaan, cinta, dan pengorbanan yang melekat dalam peran seorang ibu. Ini adalah pengingat yang indah tentang kehadiran dan pengaruh yang tak tergantikan dari seorang ibu dalam kehidupan kita.

Puisi
Puisi: Perempuan Bernama Ibu
Karya: Herman RN
© Sepenuhnya. All rights reserved.