Puisi: Pesta Kemilau (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Puisi "Pesta Kemilau" karya Isbedy Stiawan ZS adalah refleksi yang melankolis tentang kehadiran yang ditunggu-tunggu tetapi tidak pernah datang.
Pesta Kemilau

Sebuah malam
kutitipkan di parasmu
rambutmu yang terikat
mencatat namaku
cintaku tertunda
malam melesat jauh

Aku datang saat
waktu risau
ranjang berkarat
ditinggal tubuh
selalu saja aku terlambat
menangkap isyarat
dan getar malam…
Sebuah malam,
setiap malam
aku menunggu
butir embun
luruh dari parasmu
dan namaku yang
tercatat di rambutmu
mengurai sebagai jalan
: aku pun menitinya
menuju taman
atau tertanam di ranjang
seperti ibu-bapakku
yang kawin
di musim hujan
pesta kemilau
semalaman
kau tak juga
memberi sehelai waktu
untuk mewarnai ubanku

Sebuah malam
tak pernah datang
menitipkan pelangi
atau kembang matahari
sore hari
saat laut berombak
hingga ke bibir pantai
memukuli batu-batu
juga dinding pembatas
: duduk kita
menghitung tapak senja

Sebuah malam
kembali lari
dan aku tak sabar
mengejar…
esok ketika kubangun
tubuhmu kaku
dalam pelukan batu!

3 September 2003

Analisis Puisi:

Puisi "Pesta Kemilau" karya Isbedy Stiawan ZS adalah refleksi yang melankolis tentang kehadiran yang ditunggu-tunggu tetapi tidak pernah datang. Dengan bahasa yang kaya akan metafora dan imaji yang kuat, ZS menyampaikan perasaan kekecewaan, kekosongan, dan kesedihan yang mendalam.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini terdiri dari empat bait dengan panjang baris yang berbeda-beda, menciptakan ritme yang bervariasi. Gaya bahasa ZS adalah deskriptif, menggambarkan suasana hati yang tegang dan kekecewaan yang mendalam.

Analisis Tematik

  1. Kekecewaan dalam Cinta: Tema utama dalam puisi ini adalah kekecewaan dalam cinta dan harapan yang tertunda. Penyair mengekspresikan perasaan kekecewaan dan kesedihan karena cinta yang ditunggu-tunggu tidak pernah datang.
  2. Kehadiran yang Ditunggu-tunggu: Puisi ini juga mengeksplorasi tema kehadiran yang ditunggu-tunggu namun tidak pernah datang. Penyair merenungkan tentang malam yang dihabiskan menunggu, namun cinta yang diharapkan tidak pernah muncul.
  3. Kesedihan dan Kematian: Ada juga tema kesedihan dan kematian yang tersirat dalam puisi ini. Penyair menyampaikan perasaan kekosongan dan kehilangan saat menyadari bahwa cinta yang diharapkan tidak akan pernah datang, seperti kematian yang tak terelakkan.

Simbolisme dan Imaji

  1. Rambut Terikat: Rambut yang terikat menjadi simbol dari hubungan yang terikat atau harapan yang terbatas. Namun, pada akhirnya, harapan tersebut terungkap sebagai ilusi semata.
  2. Pelangi dan Kembang Matahari: Pelangi dan kembang matahari menjadi simbol dari kebahagiaan dan kegembiraan yang diharapkan, namun tidak pernah datang.
  3. Laut dan Batu: Laut yang berombak dan batu-batu yang dipukuli menjadi gambaran dari kekuatan alam yang tidak tergoyahkan, kontras dengan kelemahan dan ketidakpastian manusia.

Pesan dan Makna

Puisi "Pesta Kemilau" menyampaikan pesan tentang kekecewaan, kesedihan, dan kekosongan yang dialami ketika harapan-harapan yang ditunggu-tunggu tidak pernah terwujud. Puisi ini mengingatkan pembaca akan realitas yang keras dari cinta yang tidak direstui dan harapan yang pupus.

Puisi "Pesta Kemilau" karya Isbedy Stiawan ZS adalah sebuah puisi yang menggambarkan kekecewaan dan kesedihan yang mendalam ketika harapan-harapan yang diharapkan tidak pernah terwujud. Dengan imaji yang kuat dan bahasa yang menggugah, ZS berhasil menyampaikan pesan tentang kekosongan dan ketidakpastian yang mewarnai pengalaman manusia dalam mencari cinta dan harapan.

Isbedy Stiawan ZS
Puisi: Pesta Kemilau
Karya: Isbedy Stiawan ZS
© Sepenuhnya. All rights reserved.