Puisi: Ia Berhenti Tertangkap Angan-Angan (Karya Darmanto Jatman)

Puisi "Ia Berhenti Tertangkap Angan-Angan" menggambarkan tentang ketidakterbatasan dan ketidaksempurnaan dalam kehidupan, serta hubungannya dengan ...
Ia Berhenti Tertangkap Angan-Angan

Tak ada yang selesai
bahkan bunga
yang runtuh mahkotanya,
sungguh
tak ada yang selesai
bahkan titik
yang menghentikan sabda pangeran

Begitu, Ipang bilang
begitu, kata alam
bunga takkan berhenti jadi bunga
begitu kata Ipang
begitu kata alam

tugu yang membikin jarak
antara kenyataan
dengan pengertian
terbuncang dalam punaran
dan tugu itu.

1969

Analisis Puisi:

Puisi "Ia Berhenti Tertangkap Angan-Angan" karya Darmanto Jatman adalah sebuah karya yang menggambarkan tentang ketidakterbatasan dan ketidaksempurnaan dalam kehidupan, serta hubungannya dengan alam dan realitas.

Kehidupan yang Terus Berlanjut: Puisi ini mencerminkan tema ketidaksempurnaan dan kelanjutan kehidupan. Meskipun banyak hal yang tampak berakhir atau selesai, seperti bunga yang runtuh, namun kehidupan terus berlanjut. Penyair menyoroti bahwa tidak ada yang benar-benar selesai atau tetap, termasuk harapan dan impian kita.

Perbandingan dengan Alam: Dalam puisi ini, ada perbandingan antara kehidupan manusia dan alam. Bunga yang runtuh dianggap sebagai metafora untuk kehidupan manusia yang sementara. Alam memberikan pelajaran bahwa kehidupan terus berlanjut dan tidak ada yang abadi.

Kritik terhadap Idealisme: Penyair mengekspresikan pemikiran bahwa terlalu sering kita tertangkap dalam angan-angan atau impian yang idealis, yang pada akhirnya dapat menyesatkan kita dari realitas. Dengan menyiratkan bahwa "tugu yang membikin jarak antara kenyataan dengan pengertian", penyair menunjukkan bahwa idealisme dapat memisahkan kita dari pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan.

Penegasan tentang Keterbatasan Manusia: Puisi ini juga menyoroti keterbatasan manusia dalam memahami kehidupan. Meskipun kita berusaha memahami dan mengontrolnya, ada banyak aspek kehidupan yang tetap menjadi misteri bagi kita. Penyair menekankan bahwa ada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan atau menghentikan.

Bahasa dan Gaya Sastra: Darmanto Jatman menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat untuk menggambarkan kompleksitas kehidupan. Penyair menggunakan metafora dan gambaran alam untuk menggambarkan tema-tema yang dalam, memberikan kedalaman dan kekuatan pada puisinya.

Secara keseluruhan, puisi "Ia Berhenti Tertangkap Angan-Angan" adalah sebuah refleksi tentang kehidupan manusia, realitas, dan hubungannya dengan alam. Darmanto Jatman dengan cermat menyampaikan pesan tentang keabadian, keterbatasan, dan kompleksitas kehidupan melalui penggunaan bahasa yang indah dan gaya sastra yang kuat.



Puisi Darmanto Jatman
Puisi: Ia Berhenti Tertangkap Angan-Angan
Karya: Darmanto Jatman

Biodata Darmanto Jatman:
  • Darmanto Jatman lahir pada tanggal 16 Agustus 1942 di Jakarta.
  • Darmanto Jatman meninggal dunia pada tanggal 13 Januari 2018 (pada usia 75) di Semarang, Jawa Tengah.
© Sepenuhnya. All rights reserved.