Puisi: Malam (Karya Avianti Armand)

Puisi "Malam" karya Avianti Armand menggambarkan malam sebagai waktu yang penuh dengan berbagai perasaan kompleks, dari kehilangan hingga ...
Malam
– untuk Ibu

Seperti ini aku akan mengingat malam:

Ayahku terbang setelah gelap
dengan deru besi seperti derap
dan ia belum akan pulang
sampai aku pergi nanti.

Kata ibuku:
Kehilangan adalah jarak
yang terlalu jauh.
__

Adikku takut pada bayangannya, maka kami meninggalkannya
di luar.

Tapi menjelang tidur, bayangan itu kesepian
dan meraih jendela –

Tok. Tok. Tok.

Di bawah selimut, kami bersembunyi.
"Apa dia akan mengambilku?" tanya adikku.

Tok. Tok. Tok.

"Tidak."

"Apakah ia akan menciumku?"

Tok. Tok. Tok.

"Ia akan menciummu."
__

Tidur, ibu.

Malam sudah menyimpan yang ingin
kita lupakan. Juga rahasia
yang melahirkan kita.

13/12/2016: Jam 21.17

Sumber: Museum Masa Kecil (2018)

Analisis Puisi:
Puisi "Malam" karya Avianti Armand menggambarkan suasana malam sebagai waktu yang penuh ketidakpastian, rahasia, dan perasaan kehilangan. Dengan narasi yang ringkas namun penuh makna, puisi ini membawa pembaca ke dalam suasana keluarga yang menghadapi kepergian seseorang dan ketakutan terhadap yang tak terlihat di malam hari.

Kepergian Ayah: Puisi dimulai dengan gambaran tentang kepergian ayah pada malam hari. Deru besi dan derap yang disampaikan menciptakan citra keberangkatan yang dramatis. Kepergian ayah membawa nuansa kesedihan dan ketidakpastian, terutama dengan janji kembali setelah sang penutup meninggalkan dunia.

Perasaan Kehilangan: Kata-kata ibu yang menyatakan bahwa kehilangan adalah jarak yang terlalu jauh menunjukkan rasa sakit dan kesedihan yang mendalam. Kepergian seseorang menciptakan jarak emosional yang sulit diatasi, dan kehadiran malam menjadi pengingat yang menyentuh perasaan tersebut.

Ketakutan Adik: Ketakutan adik terhadap bayang-bayang di luar menciptakan suasana takut dan ketidakamanan pada malam hari. Tok. Tok. Tok. menjadi suara misterius yang meresahkan, membawa unsur ketidakpastian dan rasa ancaman.

Rekonsiliasi dengan Ketidakpastian: Pembaca dibawa menuju momen rekonsiliasi antara ketakutan dan kenyataan. Meskipun ketidakpastian dan kekhawatiran tentang kehilangan dan bayangan tetap ada, ada juga elemen perlindungan dan kepastian yang dibawa oleh kata-kata ibu. Penyembunyian di bawah selimut menciptakan nuansa keamanan dan kehangatan keluarga.

Pesan untuk Ibu: Pada bagian terakhir, pembaca diarahkan untuk tidur, memberikan kesan bahwa malam telah menyimpan kenangan yang sulit, dan tidur adalah cara untuk melupakan dan mengatasi rahasia serta perasaan kehilangan yang terpendam.

Puisi "Malam" karya Avianti Armand menggambarkan malam sebagai waktu yang penuh dengan berbagai perasaan kompleks, dari kehilangan hingga ketakutan, namun juga menyiratkan elemen perlindungan dan kepastian dalam ikatan keluarga. Puisi ini menangkap keintiman dan kontradiksi dalam momen-momen malam yang bisa membawa kedamaian sekaligus kecemasan.

Avianti Armand
Puisi: Malam
Karya: Avianti Armand

Biodata Avianti Armand:
  • Avianti Armand lahir pada tanggal 12 Juli 1969 di Jakarta, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.