Puisi: Mimpi Malam Sebelum Tidur (Karya Harijadi S. Hartowardojo)

Puisi "Mimpi Malam Sebelum Tidur" menggambarkan perjalanan spiritual dan filosofis seorang individu dalam mencari makna hidup, kebebasan, dan ...
Mimpi Malam Sebelum Tidur

Jelajahlah ombak, manisku, tempuhlah!
Aku yang tinggal akan memendam
dalam resia malam.
Bintang tercapak di langit tinggi
tidak kata ba, tidak kata bu
Tapi
Siapa paham kerdipan mataku
beserta bulan-bulan aku nampakkan diri
– Manusia bebas dari belenggu!

Tidak! Tidak, kekasihku!
Tuhan cuma janjikan
Mahkota dalam diri
Singgasana dalam diri
Belenggu dalam diri
Lepas satu: Perahu hilang kemudi

Dan bila
nanti aku membentak
(aku bukan kepingan kaca retak
terberai lepas):
Saat mati tidak bernafas.


Sumber: Luka Bayang (1964)

Analisis Puisi:

Puisi "Mimpi Malam Sebelum Tidur" karya Harijadi S. Hartowardojo adalah sebuah karya yang sarat dengan simbolisme dan makna mendalam. Dengan menggunakan gambaran alam dan refleksi batin, puisi ini mengeksplorasi tema-tema seperti kebebasan, keberanian, dan kematian.

Simbolisme Alam: Puisi ini memanfaatkan gambaran alam, seperti ombak dan bintang, untuk menyampaikan pesan-pesan filosofis. Ombak yang dijelajahi dan bintang yang tercapak melambangkan perjalanan hidup dan petualangan manusia dalam menghadapi kehidupan.

Kebebasan dan Keberanian: Penyair mengekspresikan keinginan akan kebebasan dan keberanian dalam menjalani hidup. Ada keinginan untuk melepaskan diri dari belenggu dan kendala-kendala yang mengikat, serta menjadi manusia yang bebas untuk mengeksplorasi dunia dan diri sendiri.

Kehadiran Tuhan: Meskipun ada kerinduan akan kebebasan, penyair juga menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup manusia. Mahkota, singgasana, dan belenggu yang disebutkan dalam puisi mungkin merupakan simbol dari hubungan manusia dengan ketuhanan dan takdir.

Kematian dan Keabadian: Puisi ini juga menghadirkan tema kematian dan keabadian. Penyair menggambarkan kematian sebagai keadaan di mana seseorang kehilangan segala sesuatu dan tidak lagi bernafas. Namun, ada juga keinginan untuk mencapai keabadian, mungkin melalui karya dan pengabdian yang meninggalkan jejak di dunia.

Refleksi Batin: Secara keseluruhan, puisi ini menciptakan suasana refleksi batin yang dalam. Penyair mengeksplorasi hubungan antara manusia dan alam, manusia dan Tuhan, serta manusia dengan diri mereka sendiri. Ada pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang arti hidup, kebebasan, dan keabadian yang mengajak pembaca untuk merenungkan makna hidup.

Puisi "Mimpi Malam Sebelum Tidur" menggambarkan perjalanan spiritual dan filosofis seorang individu dalam mencari makna hidup, kebebasan, dan keabadian. Dengan menggunakan gambaran alam dan simbolisme yang kuat, puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan hakikat kehidupan dan eksistensi manusia di dunia ini.

Harijadi S. Hartowardojo
Puisi: Mimpi Malam Sebelum Tidur
Karya: Harijadi S. Hartowardojo

Biodata Harijadi S. Hartowardojo:
  • Harijadi S. Hartowardojo (nama lengkap: Harjadi Sulaiman Hartowardojo / EyD: Hariyadi Sulaiman Hartowardoyo) lahir pada tanggal 18 Maret 1930 di Desa Ngankruk Kidul, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Indonesia.
  • Harijadi S. Hartowardojo meninggal dunia pada tanggal 9 April 1984 di Jakarta, Indonesia (dimakamkan di Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia).
  • Harijadi S. Hartowardojo adalah salah satu Sastrawan Angkatan 1950-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.