Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Senja Negara Dunia Ketiga (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Puisi "Senja Negara Dunia Ketiga" mencerminkan nuansa kehidupan yang terfokus pada realitas yang sering terabaikan dan kebingungan akan perbedaan ...
Senja Negara Dunia Ketiga


senja berdebar
menjalar di sela-sela jendela
bangunan kumuh

tak ada yang paham
mengapa waktu
seakan membeku
di taman kota

tak ada yang tahu
mengapa kau pejamkan mata
ketika kucium keningmu

hanya senja yang rela
mencurahkan sekilas cahaya
di kedalaman jiwa kita

2013

Analisis Puisi:
Puisi "Senja Negara Dunia Ketiga" karya Wayan Jengki Sunarta mencerminkan nuansa kehidupan yang terfokus pada realitas yang sering terabaikan dan kebingungan akan perbedaan antara masa lalu dan masa kini.

Perasaan Kesendirian: Sajak ini membawa citra senja yang berdebar dan menjalar di antara "bangunan kumuh" kota. Deskripsi senja yang berdebar mungkin mencerminkan keadaan bangunan yang berdebar, yang mewakili berbagai strata masyarakat yang hidup di dalamnya. Perasaan kehampaan mungkin menjadi sentimen di balik kata-kata ini, menyoroti ketidakpastian dan kesendirian dalam masyarakat dunia ketiga.

Kekacauan dan Beku dalam Waktu: Penyair mengekspresikan kekacauan dalam "waktu" yang tampak membeku. Ini bisa menjadi simbol perasaan terjebak dalam suatu waktu, di mana hidup serba sulit dan berjalan lambat di negara dunia ketiga.

Ketidaktahuan dan Penerimaan Realitas: Ketidakpahaman mengenai peristiwa yang terjadi tercermin dari "tak ada yang paham" dan "tak ada yang tahu." Hal ini menggambarkan kebingungan dan ketidaktahuan tentang peristiwa atau fenomena yang terjadi di negara dunia ketiga.

Cahaya dalam Kegelapan Jiwa: Sentuhan senja adalah satu-satunya kecerahan yang hadir di dalam kegelapan jiwa. Meskipun kebingungan dan kehampaan meliputi realitas, senja memberikan "sekilas cahaya" dalam kegelapan jiwa, mungkin mencerminkan sedikit harapan atau kecerahan di tengah-tengah kehidupan yang penuh ketidakpastian.

Puisi "Senja Negara Dunia Ketiga" menyajikan suasana kehidupan yang kompleks di lingkungan bangunan kumuh dalam negara dunia ketiga. Karya ini memunculkan rasa kebingungan, ketidaktahuan, serta kehampaan yang melingkupi realitas, dengan senja memberikan sedikit cahaya di tengah-tengah kegelapan jiwa. Penyair mampu menghadirkan perasaan kompleksitas dan kebingungan hidup di lingkungan yang kurang sejahtera.

Wayan Jengki Sunarta
Puisi: Senja Negara Dunia Ketiga
Karya: Wayan Jengki Sunarta

Biodata Wayan Jengki Sunarta:
  • Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 22 Juni 1975 di Denpasar, Bali, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.