Puisi: Batavia Centrum (Karya Zeffry J. Alkatiri)

Puisi: Batavia Centrum Karya: Zeffry J. Alkatiri
Batavia Centrum

1933:
Beberapa encek dan encim
Tergopoh-gopoh memikul
Keranjang keringat.
Menyusuri lorong sempit
Pertokoan Pintoe Ketjil.

1942:
Jeppun datang
Bagero, katanya
Kepada babah berbaju blacu
Yang memelas saat gudangnya
Dikuras.
Tahun ini tanpa Sin Chia
Kue Pia hanya berisi ampas kelapa.

1954:
beberapa amoy dan akew
membuka grendel pintu
Dan menunggu recehan
Untuk mengisi pundi-pundi abu mereka.

1963:
Sebagian enci dan engkoh
Mengganjal pintu.
Dan membiarkan asap hio
Masuk ke rumahnya
Diam-diam mereka menghitung
Hari-hari sial dengan sipoanya.

1979:
Taipekong dapur iri
Melihat dewa judi
Diberi dupa wangi setiap hari
Marga Tan dan Lie mengikat chiefen
Sebagian sampkai ke vihara
Sisanya bersimpuh di hadapan Bunda Maria.

1992:
Beberapa encim dan empe
tertatih bergandengan
Menuju emperan untuk senam Tai-Chi
Sementara cucu mereka
Masih tertidur pulas di Singapura.

1998:
Tirai-tirai besi koyak berderak
Bersamaan dengan itu
Batu giok Dewi Kwam Im dan Macan Pa Kua
Jatuh beserakan
Bersama abu leluhur mereka.

1998

Puisi Batavia Centrum
Puisi: Batavia Centrum
Karya: Zeffry J. Alkatiri
© Sepenuhnya. All rights reserved.