Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Di Depan Meja Rias (Karya Oka Rusmini)

Puisi "Di Depan Meja Rias" karya Oka Rusmini menyoroti proses eksplorasi identitas perempuan. Pemakaian lipstik, bedak, dan ...
Di Depan Meja Rias


sebatang lipstik mendekat. Aromanya liar.
dengan pandai dilumatnya bibirku.
dia meneteskan:
arak, kekentalan susu, dan aroma asin

aku melihat topeng
menari-nari lewat mataku

(seorang laki-laki mendekat)

Kau perlukan segenggam bedak.
kurebut
kucairkan di wajahku
aku mulai mengurai butir-butir itu
menutupi lubang pori-pori wajahnya.
Pori-pori itu diam, menikmati kehangatannya

Sebatang pensil alis mengangkat dirinya tinggi-tinggi.
Dia pandai memainkan huruf-huruf di atas  mataku.
dia mulai melukis dan membuat huruf baru
katanya: huruf ini hanya milik perempuan

(seorang laki-laki mendekat)

dia kagumi keliaran warna-warna yang melekat.
aku mulai menggeliat, agak panas.
benda-benda itu terus menahanku.
aku berloncatan, mengurai diriku.

hati-hati kubakar wajahku.

(laki-laki itu menjauh)


Denpasar, Januari 1997

Sumber: Horison (Oktober, 2000)

Analisis Puisi:
Puisi "Di Depan Meja Rias" karya Oka Rusmini adalah sebuah karya yang menggambarkan keintiman, kompleksitas gender, dan eksplorasi identitas.

Metafora dan Simbolisme: Puisi ini penuh dengan metafora dan simbolisme yang kuat. Meja rias, lipstik, bedak, dan pensil alis digunakan sebagai simbol-simbol femininitas dan ritual kecantikan. Mereka mewakili eksplorasi dan ekspresi perempuan terhadap identitas dan citra diri mereka.

Eksplorasi Identitas: Puisi ini menyoroti proses eksplorasi identitas perempuan. Pemakaian lipstik, bedak, dan pensil alis mencerminkan perasaan bahwa perempuan memiliki kebebasan untuk mendefinisikan dan mengekspresikan diri mereka sendiri melalui alat-alat kecantikan ini. Puisi ini menggambarkan perempuan yang merasa kuasa untuk mengubah citra diri mereka.

Perbandingan Gender: Puisi ini menciptakan perbandingan gender yang menarik melalui kedekatan "seorang laki-laki" yang mendekat saat perempuan sedang bersiap. Ini bisa dianggap sebagai representasi interaksi antara gender yang berbeda dan bagaimana masing-masing mencoba untuk memahami dan menghargai peran dan identitas masing-masing.

Intimasi dan Kecantikan: Puisi ini menyajikan momen intim di depan meja rias, yang menjadi titik pusat untuk merias dan mempercantik diri. Hal ini menciptakan atmosfer kecantikan dan keintiman yang kuat, di mana perempuan menghadirkan diri mereka sendiri dan mencoba untuk merangkul elemen kecantikan sebagai ekspresi diri.

Kritik Terhadap Norma-Norma Gender: Puisi ini mungkin mengkritik norma-norma gender yang mengatur bagaimana perempuan dan laki-laki seharusnya berperilaku dan berpenampilan. Pemakaian pensil alis dan pembentukan huruf-huruf baru menggambarkan perjuangan perempuan dalam mengatasi konsep-konsep tradisional tentang femininitas.

Puisi "Di Depan Meja Rias" menggambarkan kompleksitas identitas dan ekspresi perempuan dalam konteks kecantikan dan gender. Ini adalah sebuah pengamatan mendalam tentang bagaimana perempuan merayakan eksplorasi diri dan citra diri mereka, dan bagaimana gender memainkan peran dalam hal ini.

Puisi: Di Depan Meja Rias
Puisi: Di Depan Meja Rias
Karya: Oka Rusmini

Biodata Oka Rusmini:
  • Oka Rusmini lahir di Jakarta pada tanggal 11 Juli 1967.
© Sepenuhnya. All rights reserved.