Puisi: Jakarta '94/'95 (Karya Yvonne de Fretes)

Puisi "Jakarta '94/'95" karya Yvonne de Fretes menggambarkan suasana akhir tahun dan mencerahkan berbagai pertimbangan filosofis.
Jakarta '94/'95


di ujung tahun
"menjelang pintu-pintunya yang membuka menuju yang tak dikenal"
ke simpang mana
jejak akan kita tinggalkan
tatapanmu
kuingin membelainya sekilas
dan berbisik
kegelisahan itu bisa mengurus diri sendiri
di rimbapun
ada
sumsum
dan madu kehidupan
perjalanan
tak kunjung usai?
tapi layakkah

keindahan
kegairahan
getaran ini
dicurigai

hidup memang
sebuah
Pertanyaan, sayang
"mungkin memang kita akan membuka pintu-pintu hari, dan kelak
akan kita masuki Yang Tak Dikenal"

tangan ini
genggamlah
rapat dalam jari-jari-Mu
agar mimpi bisa kuajak berlari
menembus
ruang, dan
waktu

ini bukan cuma judul sebuah lagu
atau puisi
dan kita
bukan cuma angin yang mengusik pinus yang menghitam
bukan cuma kabut yang lembut menggeliat
kita
juga api yang bisa membakar
pada pendakian yang mengintip di balik pintu


Padang, 1995

Analisis Puisi:
Puisi "Jakarta '94/'95" karya Yvonne de Fretes adalah karya sastra yang penuh refleksi dan pertanyaan tentang kehidupan, perjalanan, dan eksistensi manusia. Dalam puisi ini, penyair menggambarkan suasana akhir tahun dan mencerahkan berbagai pertimbangan filosofis.

Kedatangan Tahun Baru: Puisi ini dimulai dengan gambaran tentang akhir tahun dan "pintu-pintu" yang membawa kita ke "Yang Tak Dikenal." Ini menciptakan nuansa perubahan dan perjalanan menuju masa depan yang tidak pasti.

Pertanyaan Eksistensial: Puisi ini mencuatkan sejumlah pertanyaan eksistensial. Misalnya, "ke simpang mana jejak akan kita tinggalkan?" Pertanyaan-pertanyaan semacam ini merenungkan arah hidup dan keputusan yang harus diambil di masa mendatang.

Kegelisahan dan Kecemasan: Penyair merenungkan tentang "kegelisahan" yang ada dalam dirinya. Ini mencerminkan kecemasan dan keraguan tentang masa depan dan arah hidup. Namun, penyair ingin mengatasi kegelisahan ini dengan menyatakan bahwa "kegelisahan itu bisa mengurus diri sendiri."

Keindahan dan Kegairahan: Puisi ini menyoroti keindahan dan kegairahan dalam kehidupan, tetapi juga mencatat bahwa hal-hal tersebut "dicurigai." Ini bisa mengacu pada ketidakpastian dalam hidup yang sering kali menghalangi kita untuk benar-benar menikmati momen-momen kebahagiaan.

Pertanyaan-Pertanyaan Menyeluruh: Puisi ini berakhir dengan pengakuan bahwa hidup adalah sebuah pertanyaan yang berkelanjutan. "Pertanyaan" adalah kata yang ditekankan di sini, menunjukkan bahwa penyair tidak mencari jawaban pasti, tetapi lebih tertarik untuk menjalani perjalanan penemuan.

Imaji yang Kuat: Puisi ini menggunakan gambaran-gambaran alam seperti angin, pinus yang menghitam, dan kabut yang lembut. Ini menciptakan atmosfer yang kuat dan mendalam, yang memberikan nuansa ketidakpastian dan keajaiban alam.

Puisi "Jakarta '94/'95" menggambarkan refleksi tentang hidup dan masa depan dalam suasana akhir tahun. Penyair mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan eksistensial, kecemasan, keindahan, dan ketidakpastian dalam kehidupan manusia. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan perjalanan mereka sendiri dan arti dari pertanyaan-pertanyaan besar dalam kehidupan.

Yvonne de Fretes
Puisi: Jakarta '94/'95
Karya: Yvonne de Fretes

Biodata Yvonne de Fretes:
  • Yvonne de Fretes lahir pada tanggal 10 Oktober 1947 di Singaraja, Bali.
© Sepenuhnya. All rights reserved.