Puisi: Mata Dadu (Karya Tjahjono Widarmanto)
Puisi: Mata Dadu
Karya: Tjahjono Widarmanto
Mata Dadu
seperti senyum belati ia menatapmu
memindahkan warna merah api pada tapak tanganmu
siapa yang bisa tahan pada lambaiannya?
telah dipindahkan rasa lapar pada gairah merah seorang pelahap
yang terampil mengasah pisau dan menusukkan garpu
melahap tandas kerat-kerat daging dan gumpalan roti hingga remah terakhir
- Drupadi, tak ada kasta pada pesta perjamuan ini!
semua orang akan berebut menanggalkan jubah dan mantelnya di meja makan ini
bersama sejarah yang mengabur dan ingatan menjelma jejak sembab pantai amis yang kelabu
di jantungmu bayang-bayang akan meledak bersama taifun di dasar kebisuan
setelah pesta usai kau akan membangun monumen di matamu
bersama bunyi geluduk yang tak henti-henti mencacah musim
bukit-bukit akan hancur bergiliran dan dosa-dosa menjadi karam
bumi menggigil dalam ketelanjanganmu yang mengutuki sunyi
yang lebih sepi dari seribu kematian membusuk bersama salju
dan kembali sejarah menjadi kabur menunggu nyala api
Ngawi, 2012
Sumber: Lampung Post (Minggu, 3 Maret 2013)
Puisi: Mata Dadu
Karya: Tjahjono Widarmanto
Biodata Tjahjono Widarmanto:
- Tjahjono Widarmanto lahir pada tanggal 18 April 1969 di Ngawi, Jawa Timur, Indonesia.