Puisi: Wawancara dengan Tuyul (Karya: F. Rahardi)

Puisi "Wawancara dengan Tuyul" adalah sebuah puisi yang cerdas, lucu, dan mengandung pesan yang dalam tentang kehidupan dan masyarakat.
Wawancara dengan Tuyul

Seandainya Tuhan
memberi kesempatan pada sampeyan
untuk korupsi, apakah yang akan sampeyan
lakukan?
Tuyul itu tersipu
tak menjawab

Seandainya,
Seandainya Istri sampeyan memberi
keleluasaan pada sampeyan untuk
menyeleweng,
apakah sampeyan juga akan melakukannya?
Tuyul itu malu-malu
tapi menjawab juga :
Maaf saya masih bujangan Pak.

Seandainya!
Ini cuma seandainya!
Sandainya Adik diterima
untuk bekerja di kantor ini
adik ingin jadi apa?
Tuyul itu agak sungkan menjawabnya
Jadi apa sajalah mas,
jadi tukang sapu juga mau.

Bagus, sekarang ceritakan dengan
singkat pengalamanmu selama ini
Dan tuyul itupun membetulkan letak pantatnya
lalu mulai bercerita
Saya dilahirkan di Bantul, Pak
Di Yogyakarta
bapak saya seorang dukun
mbok saya jualan lontong
pakde saya memelihara bebek
umur 7 tahun saya disunat
lalu masuk SD
tapi drop out

Cukup,
Cukup. Apakah kamu bisa
bahasa Inggris?
Tuyul itu mendongakkan kepala
lalu menjawab dengan tegas
Yes! Yes Sir!

Bagus,
Bagus. Apakah bisa mengetik?
Bisa Pak
Tata buku?
Bisa
Komputer?
Bisa
Pernah dipenjara?
Pernah Pak.

Bagus.
Ini sangat menarik
ternyata pengalaman Anda luar biasa
saya senang
sekarang coba jelaskan
mengapa Anda tertarik untuk
mengajukan lamaran ke kantor ini
Mengapa?
Apakah karena pegawai di kantor ini gajinya
gede?
apakah karena baju seragamnya bagus
atau karena di sini kerjanya enak?

Bukan Pak,
saya ingin kerja di sini
karena saya masih nganggur
O, begitu,
bagus,
bagus, kalau begitu
apakah kamu tidak takut pada anjing?
Tidak Pak
Apakah kamu sudah punya pacar?
Belum Pak
Sayang!
Sayang sekali dik
seandainya kamu sudah punya pacar,
lalu pernah patah hati, pernah ditolak cewek
hidupmu pasti akan lebih bervariasi
sayang sekali

Tapi, kembali ke persoalan semula
ngomong-ngomong apakah
you bisa naik sepeda?
Tidak Pak
Apakah you bisa naik motor?
Tidak Pak
Apakah you bisa setir mobil?
Juga tidak Pak

Kalau begitu you musti rajin belajar
you harus banyak bergaul dengan para sopir
you harus sopan
you harus bisa menempatkan dirimu pada
tempat yang pas
tidak boleh minder
tapi juga jangan besar kepala

Aku yakin you pasti bisa
aku melihat ada bakat terpendam
pada roman mukamu
sekarang coba ceritakan
secara singkat
apa sajakah hobimu?
apakah kau suka naik gunung?
apakah suka berenang?
apa suka main musik?
suka baca novel?
atau mancing?

Tidak Pak
hobi saya yang sebenarnya adalah bekerja
saya bisa bekerja berjam-jam, berhari-hari
berminggu-minggu, tanpa istirahat sejenakpun
bekerja adalah hidup saya Pak
bekerja itu hobi saya
agama saya
nafas saya
kentut saya
ingus saya
bekerja adalah segala-galanya bagi saya

Begini Pak,
gaji dan upah
bagi saya tidak penting
baju seragam, bagi saya bukan tujuan
lebih-lebih pangkat dan jabatan
sama sekali tidak saya harapkan
kerja yang enak
duduk-duduk, rapat
merokok, ngobrol-ngobrol dengan tamu
jalan-jalan, menerima telpon
membaca konsep surat, menandatangani bon
bagi saya semua itu hanya bikin
badan jadi pegal-pegal
dan pikiran jadi kotor

Bagi saya kerja
adalah membelah kayu bakar
mengangkat batu bata
mendorong mobil mogok
dan menimba air
kerja itu otot harus bergerak-gerak
otak harus berkeringat
dan pikiran mesti lurus

Apakah aku bisa bekerja seperti
itu di kantor ini Pak?
apakah aku bisa keringatan
lalu tidur tanpa harus mengigau
tanpa harus mimpi segala macam?
pekerjaan seperti itulah yang akan kucari
pekerjaan seperti itulah hobi saya Pak.

Tuyul itu bersinar-sinar matanya
ubun-ubunnya bergerak
dadanya kembang kempis

Seandainya,
seandainya sampeyan
jadi diterima bekerja di kantor ini
apakah sampeyan betul-betul tidak akan
korupsi?

Tuyul itu menggeleng
orang macam saya mas
bisa korupsi apa
sabun colek?
kain pel?
koran bekas?
paling-paling nasi bungkus
orang macam saya ini
pikirannya ada di perut
asal perut kenyang, sudahlah
tak ada lagi macam-macam

Seandainya,
seandainya sampeyan tak jadi
diterima di kantor ini
sampeyan lalu mau kerja apa?
tuyul itu bingung

seandainya tak jadi kerja
di sini Pak
aku akan kerja dimana saja
kerja itu ada di mana-mana
di perempatan jalan
kita dapat ngelap-ngelap mobil
di kolong jembatan, kita dapat mancing
di kantor kelurahan kita dapat membantu
mengurus KTP
yang penting halal
betul kan Boos?

Betul
semua betul
tapi masih banyak yang akan kutanyakan
apakah kedua orang tuamu masih hidup?
Masih Pak
Berapa kalikah kau gosok gigi dalam sehari?
Tidak tentu Pak
Apakah kau suka ikan lele?
Tidak Pak, geli!
Daging kambing?
Tidak Pak
bikin Tensi jadi tinggi
Merokok
Anti Pak!
tidak baik untuk paru-paru dan jantung
Minum minuman keras?
NO!
It’s haram!
Main perempuan?
Walah, Bapak ini
macam-macam saja
saya ini kan orang baik-baik Pak
lihatlah jidat saya
simaklah alis saya
apakah pipi saya ada jerawatnya?
mulus kan?
mengapa bapak masih ragu-ragu?
tontonlah perut saya Pak
belum gendut kan?
jadi aku masih normal
seharusnya bapak sudah yakin
semenjak kemarin
bagaimana Pak?
sudah hilang ngantuknya?

Yah, yah, yah,
kamu memang orang yang tepat
untuk dijadikan satpam
tapi ingat
semua harus diproses sesuai dengan peraturan
yang sudah disepakati bersama itu
semua harus lewat rel yang benar
rambu-rambu lalulintas tidak boleh ditabrak
pintu gerbang tidak boleh diperkosa
semua harus dibuka pelan-pelan
sesuai dengan aturan paham?

Belum Pak!
Lo, kok masih belum paham?
Katanya tadi ya, ya, ya
E, tahunya masih teler

Begini
berapa umurmu sekarang?
di mana alamat lengkapmu kini?
berapa nomor KTP-mu?
berat badanmu
uban di rambutmu
warna kulitmu
bentuk mata, bibir, kuping
apakah semua normal dan
dapat berfungsi dengan baik?
dengar
semua data penting itu harus masuk ke bagian
personalia untuk direkam
baru kemudian you akan dapat panggilan
baru kemudian you akan dapat bekerja sesuai
dengan bakat sampeyan
yang selama ini terpendam

Jelas kan?
atau masih ada pertanyaan
masih ada yang belum jelas?

Soal gaji jangan terlalu dirisaukan
pendek kata
kau akan terima imbalan yang cukup
sesuai dengan amal baktimu
kalau selama di dunia senantiasa berbuat baik
kau pasti naik surga
jangan takut
kecuali kalau kau memang nyata-nyata telah
berdosa
neraka pasti jadi imbalannya
semua sudah diatur dengan sangat jelas

Jelas kan?
Jelas Pak
Paham kan?
Paham Pak
Setuju?
Setuju!

Jakarta, 1989

Analisis Puisi:
Puisi "Wawancara dengan Tuyul" karya F. Rahardi adalah sebuah karya yang unik dan menggelitik. Puisi ini mengambil bentuk wawancara yang dilakukan oleh seorang pewawancara dengan seorang tuyul, sebuah makhluk mitos dalam kepercayaan Jawa.

Humor dan Ironi: Puisi ini disajikan dengan humor yang khas dan penuh ironi. Dialog antara pewawancara dan tuyul menciptakan situasi yang kocak dan mengundang tawa pembaca. Penggunaan pertanyaan yang absurd dan jawaban dari tuyul yang seringkali tidak terduga menghasilkan efek humor yang kuat.

Kritik Sosial: Melalui dialog antara pewawancara dan tuyul, penyair mengkritik berbagai aspek masyarakat, termasuk korupsi, moralitas, dan budaya kerja. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada tuyul mencerminkan kondisi sosial yang kompleks dan seringkali korup di masyarakat.

Pembedaan Karakter: Pewawancara dan tuyul mewakili dua karakter yang berlawanan. Pewawancara mewakili sosok yang bertanggung jawab, berusaha menjalankan wawancara dengan serius, sementara tuyul mewakili sosok yang kocak, tidak terduga, dan seringkali membingungkan.

Penolakan Terhadap Korupsi: Meskipun dalam wawancara tersebut tuyul tidak menampik kemungkinan untuk melakukan korupsi, pada akhirnya ia menegaskan bahwa dia hanya tertarik pada nasi bungkus. Hal ini dapat diinterpretasikan sebagai penolakan terhadap korupsi yang seringkali dilakukan oleh manusia.

Refleksi atas Kehidupan: Puisi ini juga mengundang pembaca untuk merenungkan tentang makna dan tujuan hidup. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara, meskipun terkesan absurd, pada akhirnya mengajak kita untuk memikirkan esensi dari kehidupan dan tujuan yang sebenarnya.

Secara keseluruhan, puisi "Wawancara dengan Tuyul" adalah sebuah puisi yang cerdas, lucu, dan mengandung pesan yang dalam tentang kehidupan dan masyarakat. Melalui gaya yang unik dan dialog yang menggelitik, F. Rahardi berhasil menyampaikan kritik sosialnya dengan cara yang menyenangkan dan menghibur.

Floribertus Rahardi
Puisi: Wawancara dengan Tuyul
Karya: F. Rahardi

Biodata F. Rahardi:
  • F. Rahardi (Floribertus Rahardi) lahir pada tanggal 10 Juni 1950 di Ambarawa, Jawa Tengah.
© Sepenuhnya. All rights reserved.