Obrolan di Warung Kopi
bergelas kopi berbatang rokok terhidang. sebagai tanda. kehangatan itu
terjalin dari bualan tentang apa saja. (inginkah kau kenal diriku
seperti kau kenal dirimu sendiri?)
katamu: mari kita bicara. dari puntung berasap. kerumitan puisi. dan
tentang teman-teman yang sukar dimengerti maunya
(kataku: tidakkah kau tahu kitapun begitu. berlari sepanjang waktu
menolak pemastian demi pemastian. mencoba mengelak dari pola rekayasa.
mengeja diri tak henti-henti. menjadi rahasia tak henti-henti...)
Malang, September 1996
Puisi: Obrolan di Warung Kopi
Karya: Nanang Suryadi