Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Sajak Kartu-Kartu (Karya Oka Rusmini)

Puisi "Sajak Kartu-Kartu" karya Oka Rusmini mengeksplorasi tema-tema seperti kehidupan manusia, hubungan antara manusia dan alam, serta pencarian ...
Sajak Kartu-Kartu

malam usai menciumi tubuhku
ombak sempat menenggelamkan tikungan tidur yang kutanam dalam otak
satu kecupan
satu luka pada potongan batang tubuh
atau ruas-ruas asing yang menguliti aroma perempuanku
menggiring sel-selku pada-mu
satu tumpuk sajak-sajak
yang hanya dipahami  para pengelana
tak mengajariku arti duniamu
dalam sembayang-mu
tuhan meletakkan abu-nya di keningmu
kau taburkan dalam ladang-ladang gelisahku

"ini setangkup api dari kedinginan sajadahku"

aku melihat mata menggelinding
mendekati mata kaki, dibunuhnya nyala dupaku
orang-orang hanya pandai menata kebun
memandikan ketelanjangan kita

bahkan setelah kita telanjang
tak pernah kita kenali tubuh kita

"ini setangkup bunga dari kelaparan bungaku"

Mei, 1996

Sumber: Horison (Oktober, 2000)

Analisis Puisi:

Puisi "Sajak Kartu-Kartu" karya Oka Rusmini adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan gambaran-gambaran yang kuat dan mendalam. Puisi ini mengeksplorasi tema-tema seperti kehidupan manusia, hubungan antara manusia dan alam, serta pencarian makna eksistensial.

Interpretasi Tema dan Makna

Puisi ini menggambarkan perjalanan spiritual dan pencarian identitas diri melalui metafora-metafora yang mengandung kekuatan simbolis. Rusmini menggunakan gambaran-gambaran seperti "malam usai menciumi tubuhku" untuk mengeksplorasi hubungan antara individu dengan alam dan kehidupan sehari-hari yang penuh dengan kegelapan dan pencerahan.

Struktur dan Gaya Bahasa

Dalam puisi "Sajak Kartu-Kartu", Rusmini menggunakan bahasa yang padat dengan penggunaan metafora dan bahasa yang kuat. Misalnya, ungkapan "ini setangkup api dari kedinginan sajadahku" menciptakan gambaran tentang spiritualitas dan hubungan dengan yang Ilahi. Gaya bahasanya yang puitis dan mendalam menciptakan atmosfer yang memikat dan merangsang imajinasi pembaca.

Stilistika

Rusmini menggunakan repetisi dan ritme yang teratur untuk menciptakan aliran yang meditatif dalam puisinya. Penggunaan kontras antara gambaran kegelapan dan pencerahan, serta antara kehidupan sehari-hari dan spiritualitas, memperkuat tema-tema yang dijelajahi dalam puisi ini.

Konteks Budaya dan Sosial

Sebagai penulis Bali, Oka Rusmini sering kali menghadirkan elemen-elemen budaya dan alam Bali dalam karyanya. Dalam puisi "Sajak Kartu-Kartu", ada nuansa kearifan lokal dan kekayaan spiritualitas yang mempengaruhi gaya penulisannya.

Puisi "Sajak Kartu-Kartu" oleh Oka Rusmini adalah sebuah karya yang menarik untuk dijelajahi karena kekuatan bahasa dan gambaran-gambaran yang dalam. Rusmini berhasil menyampaikan pesan-pesan tentang eksistensi manusia, spiritualitas, dan hubungan dengan alam melalui gaya bahasa yang khas dan puitis. Puisi ini tidak hanya mengundang pembaca untuk merenungkan makna-makna dalam kehidupan, tetapi juga untuk mengeksplorasi kompleksitas hubungan manusia dengan alam semesta.

Dengan demikian, puisi "Sajak Kartu-Kartu" bukan hanya sebuah karya sastra, tetapi juga sebuah cerminan dari kepekaan sosial dan budaya Oka Rusmini serta pengamatan yang dalam terhadap kehidupan manusia dan alam.

Puisi: Sajak Kartu-kartu
Puisi: Sajak Kartu-Kartu
Karya: Oka Rusmini

Biodata Oka Rusmini:
  • Oka Rusmini lahir di Jakarta pada tanggal 11 Juli 1967.
© Sepenuhnya. All rights reserved.