Puisi: Debu (Karya Hamid Jabbar)

Puisi "Debu" karya Hamid Jabbar menghadirkan gambaran yang kuat dan menggugah tentang perasaan dendam yang mendalam dan mematikan.
Debu

jatuh ke dalam dan hinggap di hatimu demikian lekat
menghitam dan kemudian berkembang jadi dendam pekat
: membunuhmu!

1975

Sumber: Wajah Kita (1981)

Analisis Puisi:


Puisi "Debu" karya Hamid Jabbar adalah karya yang singkat namun menggugah, menghadirkan gambaran metaforis tentang perasaan yang mendalam dan meresap dalam hati seseorang.

Metafora Debu: Puisi ini menggunakan metafora debu untuk menyampaikan perasaan yang mencekam dan menghantui hati seseorang. Debu, yang merupakan simbol dari sesuatu yang halus namun menyebabkan ketidaknyamanan dan bahaya ketika menumpuk, dihadirkan sebagai representasi dari dendam yang memenuhi hati.

Warna Gelap dan Kemarahan: Penggunaan kata-kata seperti "menghitam" dan "dendam pekat" memberikan kesan gelap dan menakutkan pada suasana puisi. Hal ini menunjukkan bahwa perasaan dendam yang terkandung dalam hati seseorang begitu kuat dan menguasai, sehingga menjadi ancaman yang nyata bagi orang yang menjadi sasarannya.

Intensitas Perasaan: Dalam beberapa kata, penyair berhasil menyampaikan intensitas perasaan yang terpendam dan meledak-ledak. Kata-kata yang dipilih secara hati-hati menggambarkan betapa dalamnya perasaan tersebut dan betapa sulitnya untuk mengatasi atau mengendalikannya.

Kekuatan Emosi Manusia: Puisi ini menggambarkan kekuatan emosi manusia, terutama kemarahan dan dendam, yang dapat menjadi pembawa malapetaka jika tidak dikelola dengan baik. Pesan yang tersirat adalah pentingnya pengendalian diri dan penyaluran emosi secara positif agar tidak menyakiti diri sendiri maupun orang lain.

Kesederhanaan: Meskipun puisi ini singkat, namun ia mengandung kedalaman makna yang menggugah pemikiran pembaca. Penggunaan kata-kata yang sederhana namun kuat memberikan dampak yang mendalam dan membuat pembaca merenung tentang perasaan manusia dan kompleksitas emosi.

Secara keseluruhan, puisi "Debu" karya Hamid Jabbar menghadirkan gambaran yang kuat dan menggugah tentang perasaan dendam yang mendalam dan mematikan. Dengan menggunakan metafora yang kuat dan kata-kata yang sederhana namun dalam, penyair berhasil menggambarkan kekuatan dan bahaya yang terkandung dalam emosi manusia.

Puisi: Debu
Puisi: Debu
Karya: Hamid Jabbar

Biodata Hamid Jabbar:
  • Hamid Jabbar (nama lengkap Abdul Hamid bin Zainal Abidin bin Abdul Jabbar) lahir 27 Juli 1949, di Koto Gadang, Bukittinggi, Sumatra Barat.
  • Hamid Jabbar meninggal dunia pada tanggal 29 Mei 2004.
© Sepenuhnya. All rights reserved.