Puisi: Perjalanan Angin (Karya Cecep Syamsul Hari)

Puisi "Perjalanan Angin" karya Cecep Syamsul Hari adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perjalanan dan perasaan penyair melalui gambaran ...
Perjalanan Angin
Agus R. Sarjono, sebagai tanda persahabatan


"Ke mana angin membawamu selama ini?"
tanyamu, seraya ringan menyandar pada bahu
senja yang rikuh

Secangkir teh kental manis di atas meja kecil
berukir telah agak lama dingin: Aku mencium bau pamflet
bersesakan dengan asap rokok di kamar itu

"Ia membawaku ke Kerajaan Ombak-Ombak Hijau
tempat bermain puteri raja laut dan peri-peri yang baik hati"

Kau tersenyum bagai kanak-kanak yang gembira
menemukan mainannya kembali, "Orang tua,
dan dunianya, memang aneh"

(begitulah, kau selalu mengingatkanku
pada seorang pangeran kecil
yang terkagum-kagum pada banyak keanehan di bumi)

Malam itu, seperti biasanya, kita bertahajud
dengan puluhan puisi — sesekali bergurau tentang pembangunan
yang berteduh dalam sarang burung-burung pipit
juga tentang padang golf yang menangis di pangkuan
bunga-bunga rumput. "Ya, orang tua,
dan dunianya, memang aneh"

(begitulah, kita selalu
terkagum-kagum pada banyak keanehan di bumi)

"Aku lelah" keluhku,
"namun belum cukup berarti untuk berhenti"

Di luar kamar, fajar kizib khusuk bertasbih
di atas sajadah cakrawala, ada jejak-jejak gerimis
samar di kaca jendela

"Lalu ke mana angin membawamu kali ini?"
tanyamu, seraya lurus memandang matahari
perlahan membuka gerbang pagi

Sekawanan semut terjebak di dasar
cangkir. Aku masih sempat mencium bau pamflet
bersesakan dengan asap rokok dan obat nyamuk
di kamar itu

"Barangkali ke sebuah negeri yang jauh"

1991-1992

Sumber: EFROSINA (2002)

Analisis Puisi:
Puisi "Perjalanan Angin" karya Cecep Syamsul Hari adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perjalanan dan perasaan penyair melalui gambaran-gambaran alam, waktu, dan interaksi manusia. Puisi ini menyajikan perbincangan antara dua orang yang membuka ruang refleksi tentang perjalanan angin dan perjalanan kehidupan.

Tema Pergulatan Manusia dengan Alam dan Waktu: Puisi ini menggambarkan tema pergulatan manusia dengan alam dan waktu. Pertanyaan "Ke mana angin membawamu selama ini?" mewakili pertanyaan yang lebih dalam mengenai arah dan tujuan perjalanan hidup. Dalam dialog ini, angin digambarkan sebagai simbol perjalanan hidup dan pengalaman yang membawa manusia ke berbagai tempat dan pengalaman.

Imaji Kerajaan Ombak-Ombak Hijau: Penyair menggambarkan imaji Kerajaan Ombak-Ombak Hijau sebagai tempat yang indah dan magis. Ini menciptakan gambaran tentang dunia fantasi yang menjadi tempat bermain puteri raja laut dan peri-peri. Imaji ini mencerminkan kerinduan akan keajaiban dan keindahan dalam hidup, serta keinginan untuk melarikan diri dari rutinitas sehari-hari.

Penggunaan Analogi "Orang tua, dan dunianya, memang aneh": Analogi ini digunakan dalam puisi untuk menggambarkan pandangan yang ajaib dan penuh keajaiban pada kehidupan. Ungkapan ini mengacu pada keanehan-keanehan dalam dunia yang tidak selalu dapat dimengerti, sebagaimana diungkapkan oleh pangeran kecil yang menjadi metafora bagi keingintahuan dan kerinduan akan keajaiban.

Keindahan Alam dan Kehidupan Sehari-hari: Puisi ini menampilkan keindahan alam dan kehidupan sehari-hari dengan menggambarkan cakrawala fajar yang bertasbih dan jejak-jejak gerimis di kaca jendela. Gambaran ini menciptakan suasana yang tenang dan penuh makna dalam kontras dengan hiruk-pikuk dunia luar.

Perbincangan dan Pertanyaan tentang Perjalanan Hidup: Pertanyaan "Lalu ke mana angin membawamu kali ini?" mengajukan pertanyaan yang lebih dalam tentang arah dan tujuan perjalanan hidup penyair. Ini menggambarkan perasaan ingin tahu dan refleksi penyair terhadap perjalanan hidupnya yang terus berlanjut.

Puisi "Perjalanan Angin" karya Cecep Syamsul Hari adalah sebuah penggambaran yang indah tentang perjalanan hidup manusia, kerinduan akan keajaiban, dan perbincangan antara dua individu yang merenungkan makna dan arah hidup. Melalui gambaran-gambaran alam dan dialog yang bermakna, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang perjalanan, arti, dan keindahan dalam hidup.

Puisi Perjalanan Angin
Puisi: Perjalanan Angin
Karya: Cecep Syamsul Hari
© Sepenuhnya. All rights reserved.