Puisi: Siapa (Karya Walujati)

Puisi "Siapa" karya Walujati memanfaatkan bahasa yang kuat dan imaji yang mendalam untuk menyuarakan penderitaan dan ketidakadilan dalam masyarakat.
Siapa?


Tersebar engkau, kaum sengsara
Duduk meratap di seluruh kota
Dan swara tangismu membubung, memilukan hati
Berbilang kali terdapat badan

'lah bongkar terhampar di tepi jalan
Dan lekaslah mayatmu diusung orang pergi
Penaka mentari, bersinar atas pohon berdaun lebat
Menyebabkan tanah di bawah bertelau-telau

Sebagian tetap gelap
Sebagian pulan terang di sinar kuat
Bertanaman subur, penuh berbunga
Sedangkan di gelap tangkai menjulang mendambakan cahaya

Demikian engkau, kaum penderita
Melihat sesamamu di sinar bahagia,
Sedang badan sendiri kelam dingin di dekapan sengsara

Ah, siapa,
Siapa akan memanjat pohon,
Memotong dahan penuh berdaun,
Penghalang bahagia ke bumi turun?


Sumber: Panca Raya (15 November 1946)

Analisis Puisi:
Puisi "Siapa" karya Walujati membawa pendengar ke dalam refleksi sosial yang menggambarkan penderitaan dan ketidakadilan di tengah masyarakat.

Sengsara dan Penderitaan sebagai Tema Sentral: Puisi ini mengeksplorasi tema sentral penderitaan dan sengsara dalam kehidupan. Penyair menggambarkan kaum penderita yang tersebar di seluruh kota, duduk meratap, dan menghadapi kenyataan yang menyakitkan. Tema ini menciptakan suasana yang penuh emosi dan mendorong pembaca untuk merenungkan kondisi manusia yang kurang beruntung.

Imaji yang Kuat: Walujati menggunakan imaji yang kuat untuk menyampaikan penderitaan dan keberagaman kondisi manusia. Metafora "bongkar terhampar di tepi jalan" menciptakan gambaran kota yang dipenuhi dengan ketidaksetaraan dan kemiskinan. Bersanding dengan itu, gambaran "mentari bersinar atas pohon berdaun lebat" menggambarkan ketidakadilan sosial, di mana sebagian orang menikmati kehidupan yang subur sementara yang lain hidup dalam kegelapan dan penderitaan.

Pertanyaan "Siapa" sebagai Tantangan dan Refleksi: Pertanyaan "Siapa" yang muncul di akhir puisi menambah dimensi filosofis. Ini menciptakan tantangan bagi pembaca untuk merenung dan mempertanyakan siapa yang memiliki kemampuan dan keberanian untuk mengatasi ketidakadilan ini. Pertanyaan ini dapat dilihat sebagai seruan untuk bertindak dan memberikan suara kepada yang tak terdengar.

Tema Ketidaksetaraan dan Keberagaman Sosial: Puisi ini menyoroti tema ketidaksetaraan dan keberagaman sosial. Perbandingan antara "sebagian yang tetap gelap" dan "sebagian yang terang di sinar kuat" mencerminkan ketidaksetaraan distribusi kekayaan dan peluang di masyarakat.

Penggunaan Bahasa yang Kuat dan Mempengaruhi: Penggunaan bahasa yang kuat, seperti "swara tangismu membubung, memilukan hati," menciptakan efek emosional yang mendalam. Puisi ini mampu membangkitkan simpati dan kepedulian terhadap kondisi sosial yang sulit.

Puisi "Siapa" karya Walujati adalah puisi yang memanfaatkan bahasa yang kuat dan imaji yang mendalam untuk menyuarakan penderitaan dan ketidakadilan dalam masyarakat. Melalui pertanyaan "Siapa," puisi ini mendorong refleksi dan tindakan positif terhadap masalah sosial yang dihadapi oleh kaum penderita.

Walujati
Puisi: Siapa
Karya: Walujati

Biodata Walujati:
  • Walujati lahir pada tanggal 5 Desember 1924 di Sukabumi.
  • Nama sebelum menikah Louise Walujati Hatmoharsoio.
  • Nama setelah menikah Walujati Supangat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.