Puisi: Aku Tak Mau (Karya Slamet Sukirnanto)

Puisi "Aku Tak Mau" karya Slamet Sukirnanto mengekspresikan sikap teguh dan penolakan terhadap ketidakadilan serta ketidakbenaran dalam kehidupan.
Aku Tak Mau

Aku tak mau
Jadi buih di pantai
Aku pilih gelombang
Di tengah lautan

Aku tak mau
Jadi genangan comberan
Aku pilih air danau yang tenang
Siap menyergap dan menenggelamkan

Aku tak mau
Jadi budak Fir'aun
Aku pilih jadi penentangnya
Kalau tombakku
Tak setajam klewang Fir'aun
Percayalah! Kulawan dengan diam

Aku tak mau
Basa-basi zaman edan
Menyebut harimau yang ganas
dengan-kucingku besar yang jinak
Piaraanku sayang
Pujaanku siang malam
Sungguh! Aku tak mau
Tak mau!

Jakarta, 1993

Sumber: Gergaji (2001)

Analisis Puisi:

Puisi "Aku Tak Mau" karya Slamet Sukirnanto menggambarkan sikap teguh dan penolakan terhadap ketidakadilan serta ketidakbenaran dalam kehidupan.

Penolakan Terhadap Kehinaan: Puisi ini menggambarkan penolakan terhadap menjadi bagian dari sesuatu yang hina atau rendah. Penulis menolak menjadi "buih di pantai" atau "genangan comberan", yang merupakan gambaran dari keadaan yang tidak berarti atau tidak berdaya. Sebaliknya, ia memilih menjadi bagian dari kekuatan yang lebih besar, seperti "gelombang di tengah lautan" atau "air danau yang tenang", yang menunjukkan kekuatan dan keberanian.

Pilihan untuk Bertentangan dengan Ketidakadilan: Penulis menolak untuk menjadi budak Fir'aun, yang merupakan simbol dari kekuasaan yang zalim dan tirani. Sebaliknya, ia memilih untuk menjadi penentang Fir'aun, meskipun senjatanya mungkin tidak sekuat senjata Fir'aun. Keberanian dan tekadnya untuk melawan ketidakadilan tercermin dalam sikapnya yang teguh dan penolakan terhadap ketidakbenaran.

Keberanian dalam Menentang Zaman Edan: Puisi ini juga mencerminkan keberanian dalam menentang norma-norma zaman yang tidak benar atau edan. Penulis menolak untuk menganggap harimau sebagai binatang ganas, sementara kucingnya dianggapnya sebagai makhluk yang besar dan jinak. Ini mencerminkan sikap kritis terhadap stereotip dan ketidakadilan dalam masyarakat.

Kesetiaan dan Kekuatan dalam Keputusan: Penulis menegaskan bahwa ia tidak akan tergoyahkan oleh basa-basi zaman yang edan. Ia menyatakan kesetiaannya terhadap apa yang ia yakini dan siap untuk menghadapi segala konsekuensi dari pilihannya. Keputusannya untuk menolak menjadi bagian dari ketidakadilan dan ketidakbenaran menunjukkan keberanian dan kekuatan batinnya.

Dengan demikian, puisi "Aku Tak Mau" karya Slamet Sukirnanto adalah sebuah puisi yang mengekspresikan sikap teguh dan penolakan terhadap ketidakadilan serta ketidakbenaran dalam kehidupan. Puisi ini menginspirasi untuk bertindak dengan keberanian dan integritas, bahkan dalam menghadapi tekanan dari lingkungan yang tidak mendukung.

Puisi Slamet Sukirnanto
Puisi: Aku Tak Mau
Karya: Slamet Sukirnanto

Biodata Slamet Sukirnanto:
  • Slamet Sukirnanto lahir pada tanggal 3 Maret 1941 di Solo.
  • Slamet Sukirnanto meninggal dunia pada tanggal 23 Agustus 2014 (pada umur 73 tahun).
  • Slamet Sukirnanto adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.