Puisi: Bendera (Karya Bambang Widiatmoko)

Puisi "Bendera" karya Bambang Widiatmoko mengajak pembaca untuk merenungkan arti hidup, keabadian, dan peran kreativitas manusia dalam menghadapi ...
Bendera
: Alm. Ari Setya Ardhi

Mengapa kita begitu kecil
Dan terpencil
Dalam luasnya semesta
Dan hanya berbekal kata-kata

Setelah lama tak saling jumpa
Mungkin engkau menatapku di balik cakrawala
Dunia penuh misteri dan tanda tanya
Dan kita terlalu asyik menuliskannya

Sebuah sajak lantas tercipta
Mengisi keheningan dan batin pun terjaga
Dan engkau membacakannya penuh pesona
Di hadapan ratusan bidadari di nirwana
Yang tak lagi berbatas ruang dan waktu
Tak ada lagi kata lelah dan jemu menunggu

Seandainya usia tak terbatas seperti cahaya
Sajak akan menggantikan bendera
Berkibar di sepanjang jalan raya
Dan kita pun berbaris: menanti ajal tiba

Analisis Puisi:

Puisi "Bendera" karya Bambang Widiatmoko adalah sebuah karya yang menggambarkan eksplorasi akan peran dan makna manusia di tengah luasnya semesta. Dengan menggali beberapa elemen kunci, kita dapat meresapi kedalaman pesan yang disampaikan dalam puisi ini.

Refleksi akan Kehidupan Manusia: Puisi ini mengajukan pertanyaan yang mendalam tentang eksistensi manusia di alam semesta yang begitu luas. Penyair mengeksplorasi perasaan kecil dan terpencilnya manusia dalam konteks kebesaran semesta, yang sering kali hanya bisa dijelajahi melalui kata-kata.

Pertemuan dalam Kata-Kata: Meskipun manusia mungkin kecil di hadapan semesta, puisi ini menyoroti kekuatan dan makna yang terkandung dalam kata-kata. Pertemuan kembali melalui sajak, meskipun mungkin hanya dalam kata-kata, membangkitkan rasa koneksi yang mendalam di antara individu.

Simbolisme Bendera dan Sajak: Bendera dan sajak di sini menjadi simbol keberanian, kebanggaan, dan kekuatan manusia. Mereka mewakili semangat manusia untuk mengeksplorasi dunia dan menyampaikan makna melalui karya-karya kreatif.

Kematian dan Kekuatan Sajak: Penyair menggambarkan bagaimana sajak menjadi bentuk keabadian dan perlawanan terhadap kematian. Dengan sajak yang berkibar seperti bendera, manusia menantang keterbatasan fisik dan menghadapi takdirnya dengan kepala tegak.

Puisi "Bendera" karya Bambang Widiatmoko adalah sebuah refleksi yang mendalam tentang eksistensi manusia dan kekuatan kata-kata dalam menghadapi kebesaran alam semesta. Melalui simbolisme bendera dan sajak, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti hidup, keabadian, dan peran kreativitas manusia dalam menghadapi tantangan tak terduga.

Puisi
Puisi: Bendera
Karya: Bambang Widiatmoko
© Sepenuhnya. All rights reserved.