Puisi: Hujan Badai (Karya Rustam Effendi)

Puisi "Hujan Badai" karya Rustam Effendi menggambarkan fenomena alam, khususnya badai, sebagai metafora untuk tantangan dan perjalanan dalam hidup.
Hujan Badai

Bersambung kilat di ujung langit,
Gemuruh guruh berjawab-jawaban
Bertangkai hujan dicurah awan,
Mengabut kabut sebagi dibangkit.

Berhambur daun di badai angin,
Pakaian dahan beribu-ribuan,
Berkalang kabut ketentuan,
Menakuti hati, menggoyangkan batin,

Begitulah pula di dalam hidup,
Lebih hebat, lebih dahsyat badai bersabung,
Lebih berkabut, bercabul topan mengarung-garung.

Seorang tidak menolong kelud,
Hanya tatap, tidak goyang iman di jantung,
Yakin mengenal kepada tuhan, itu tertulung.

Sumber: Puitika Roestam Effendi dan Percikan Permenungan (2013)

Analisis Puisi:
Puisi "Hujan Badai" karya Rustam Effendi adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan fenomena alam, khususnya badai, sebagai metafora untuk tantangan dan perjalanan dalam hidup manusia. Puisi ini menciptakan gambaran alam yang kuat dan intens untuk menggambarkan perjalanan manusia dalam menghadapi cobaan.

Deskripsi Badai Alam: Puisi ini dimulai dengan deskripsi badai alam yang kuat dan ganas. Kilat, gemuruh guruh, dan hujan yang deras digambarkan sebagai elemen-elemen alam yang berkobar-kobar. Badai alam ini digunakan sebagai gambaran kuat tentang tantangan dan cobaan dalam hidup manusia.

Metafora Hidup: Puisi ini menggunakan badai alam sebagai metafora untuk berbagai kesulitan dan perjalanan dalam hidup manusia. Seperti badai yang datang tanpa peringatan, tantangan hidup juga seringkali datang begitu saja tanpa kita persiapkan. Badai dalam puisi ini mencerminkan cobaan dan rintangan yang mungkin mengguncang dan menggoyahkan hati dan batin seseorang.

Kabut dan Ketidakpastian: Puisi ini juga merujuk pada kabut yang sering menyertai badai. Kabut di sini dapat diartikan sebagai ketidakpastian dan keraguan yang menyelimuti seseorang ketika menghadapi cobaan dalam hidup. Ketidakpastian ini bisa membuat seseorang merasa takut dan bingung.

Keselamatan dalam Keyakinan: Meskipun badai dalam puisi ini digambarkan sebagai sesuatu yang menakutkan dan mengancam, akhirnya puisi ini mengemukakan bahwa seseorang yang memiliki keyakinan pada Tuhan akan merasa tertolong dan selamat dalam badai kehidupan. Keyakinan ini dinyatakan sebagai "Yakin mengenal kepada Tuhan." Ini menciptakan pesan tentang pentingnya keyakinan dan kepercayaan dalam menghadapi cobaan hidup.

Pesan dan Makna: Puisi "Hujan Badai" mengajarkan bahwa hidup adalah perjalanan yang penuh dengan tantangan dan rintangan. Badai dalam kehidupan bisa datang dalam berbagai bentuk, dan kadang-kadang kita merasa kebingungan dan takut menghadapinya. Namun, dengan keyakinan dan iman pada Tuhan, seseorang bisa merasa selamat dan yakin bahwa mereka akan melewati badai tersebut.

Secara keseluruhan, puisi ini adalah perumpamaan kuat tentang kehidupan manusia dan pesan tentang pentingnya iman dan keyakinan dalam menghadapi badai kehidupan yang tak terhindarkan.

Rustam Effendi
Puisi: Hujan Badai
Karya: Rustam Effendi

Biodata Roestam Effendi:
  • Rustam Effendi lahir pada tanggal 13 Mei 1903 di Padang, Sumatra Barat.
  • Rustam Effendi meninggal dunia pada tanggal 24 Mei 1979 (pada usia 76) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.