Puisi: Kolam (Karya Rustam Effendi)

Puisi | KOLAM | Karya | Rustam Effendi | Di tengah/ kolam yang éndah/ tenang, berenang/ seekor gangsa/ Sayapnya putih/ bulunya jernih/ jernih biji ...
Kolam


Di tengah
kolam yang éndah
tenang,
berenang
seekor gangsa.
Sayapnya putih
bulunya jernih,
jernih biji matanya.

Bak pulai
leher semampai
junjang
memandang
bercermin air.
Renangnya hening
airnya bening,
hening
tidak berdesir.

Di tepi
Kolam yang suci
pimping
keliling
bertumbuh banyak.
Bunganya halus
daunnya jirus,
bagus
kalau menampak.

Berenang
gangsa yang sorang.
Sunyi
bernyanyi
menanti kawan.
Kawannya hilang
disambar élang,
meréwang
rindu yang réwan.

Di tepi
Kolam yang sunyi
rusuh
berkayuh
seekor gangsa.
Sayapnya patah,
tulangnya lemah.
Sudah
nasib si gangsa.


Sumber: Puitika Roestam Effendi dan Percikan Permenungan (2013)

Analisis Puisi:
Puisi "Kolam" karya Rustam Effendi adalah sebuah puisi yang menggambarkan sebuah kolam yang tenang dengan seekor gangsa di dalamnya. Puisi ini menyampaikan perasaan kedamaian dan keindahan alam, namun juga menghadirkan narasi yang melankolis.

Puisi ini menunjukkan keindahan dan ketenangan kolam yang digambarkan sebagai tempat yang suci. Gangsa yang berenang di dalamnya digambarkan dengan detail, seperti sayapnya yang putih dan bulunya yang jernih. Puisi ini menggambarkan keelokan gangsa tersebut dengan bahasa yang halus dan menggugah imajinasi.

Namun, puisi ini juga menyampaikan perubahan suasana yang terjadi di sekitar kolam. Ketika gangsa sendirian, puisi menggambarkan rasa kesepian dan kerinduan yang dialaminya. Gangsa menanti kawan yang hilang dan merasa rindu yang tak terobati.

Pada akhir puisi, suasana kolam berubah. Keheningan dan keindahan kolam digantikan oleh kerusuhan. Gangsa yang sebelumnya indah dan utuh, kini terluka dengan sayap patah dan tulang yang lemah. Puisi ini menggambarkan nasib yang tragis bagi gangsa tersebut.

Puisi ini menarik karena mampu menghadirkan dua sisi yang berbeda, yaitu keindahan dan ketenangan kolam yang kontras dengan kesedihan dan penderitaan yang dialami oleh gangsa. Hal ini mencerminkan kehidupan yang tidak selalu indah dan harmonis, dan memunculkan refleksi tentang keadaan yang tidak pasti dan penuh tantangan dalam kehidupan.

Rustam Effendi
Puisi: Kolam
Karya: Rustam Effendi

Biodata Roestam Effendi:
  • Rustam Effendi lahir pada tanggal 13 Mei 1903 di Padang, Sumatra Barat.
  • Rustam Effendi meninggal dunia pada tanggal 24 Mei 1979 (pada usia 76) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.