Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Lagu yang Kian Jauh (Karya Upita Agustine)

Puisi "Lagu yang Kian Jauh" membawa pembaca melalui perjalanan cinta yang penuh warna dan mendalam. Dengan menggunakan metafora lagu, kerahasiaan, ...
Lagu yang Kian Jauh


Kau dengarkah cintaku, lagu yang kian jauh
Melelapkan kita di dunia kerahasiaan
Jangan biarkan dia luput dan berakhir
Dia kan bernyanyi di hatiku dan di hatimu
Merendah dan meninggi
Sepanjang nafas dihembuskan


Padang, 1967

Sumber: Nyanyian Anak Cucu (2000)

Analisis Puisi:
Puisi "Lagu yang Kian Jauh" karya Upita Agustine menghadirkan pengalaman romantika yang penuh dengan nuansa kerahasiaan dan keindahan. Dalam beberapa baris yang sederhana, penyair berhasil mengekspresikan kompleksitas perasaan cinta yang mendalam.

Pertemuan dengan Musik dan Cinta: Puisi ini dimulai dengan panggilan kepada pembaca atau objek cinta yang mungkin sedang jauh. "Kau dengarkah cintaku," adalah sebuah ungkapan langsung yang merangkul perasaan dan hasrat penyair. Penggunaan kata "lagu" sebagai metafora untuk cinta memberikan nuansa artistik dan kesejukan, seolah-olah hubungan ini adalah sebuah karya seni yang terdengar melalui nada-nada perasaan.

Dunia Kerahasiaan: Lagu cinta yang digambarkan sebagai "melelapkan kita di dunia kerahasiaan" menciptakan gambaran tentang suatu tempat di mana hanya pasangan yang dapat memahaminya. Penggunaan kata "kerahasiaan" memberikan sentuhan misteri pada hubungan tersebut, seolah-olah cinta mereka adalah sesuatu yang indah dan hanya dimengerti oleh mereka yang terlibat di dalamnya.

Keberlanjutan dan Keabadian Cinta: Peringatan untuk tidak biarkan cinta luput dan berakhir menunjukkan keinginan penyair untuk menjaga keberlanjutan hubungan ini. Kata "kian jauh" memberikan nuansa waktu dan perjalanan, seolah-olah cinta itu sendiri adalah sebuah perjalanan yang panjang dan mendalam. Cinta yang terus bernyanyi di hatinya dan hati pasangan memberikan gambaran tentang keabadian perasaan ini, yang terus hidup meskipun waktu terus berjalan.

Ekspresi Nafas dan Ketinggian Cinta: "Merendah dan meninggi" adalah ungkapan yang menarik untuk menggambarkan perjalanan cinta yang penuh dinamika. Perasaan merendah dan meninggi sepanjang nafas yang dihembuskan menciptakan gambaran kehidupan cinta yang penuh dengan getaran, kadang merendah untuk menghargai, dan kadang meninggi untuk merasakan kebahagiaan.

Puisi "Lagu yang Kian Jauh" membawa pembaca melalui perjalanan cinta yang penuh warna dan mendalam. Dengan menggunakan metafora lagu, kerahasiaan, dan nafas, Upita Agustine berhasil menyampaikan kompleksitas dan keindahan dalam hubungan manusia. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungi keabadian cinta dan bagaimana perasaan tersebut dapat menjadi sebuah perjalanan yang mengasyikkan dan bermakna sepanjang waktu.

Upita Agustine
Puisi: Lagu yang Kian Jauh
Karya: Upita Agustine

Biodata Upita Agustine:
Prof. Dr. Ir. Raudha Thaib, M.P. (nama lengkap Puti Reno Raudhatul Jannah Thaib atau nama pena Upita Agustine) lahir pada tanggal 31 Agustus 1947 di Pagaruyung, Tanah Datar, Sumatra Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.