Puisi: Laron-Laron dan Api (Karya Upita Agustine)

Puisi "Laron-Laron dan Api" karya Upita Agustine menciptakan gambaran yang kuat tentang perjalanan kehidupan yang penuh dengan hambatan dan ....
Laron-Laron dan Api


Masuk pintu di lantai dasar
Terjepit dan terhempas
Terus ke pintu di lantai dua
Terjepit dan terhempas
Terus ke pintu di lantai
Tiga
Terus menerus
Terjepit dan terhempas
Siapakah yang peduli
Laron-laron
Mabuk dalam nyanyian panjang
Tentang harapan
Dibias bayang api


1993

Sumber: Proses Kreatif Jilid 4 (2009)

Analisis Puisi:
Puisi "Laron-Laron dan Api" karya Upita Agustine menciptakan gambaran yang kuat tentang perjalanan kehidupan yang penuh dengan hambatan dan pengalaman yang kadang-kadang tidak terhindarkan.

Metafora Pintu dan Lantai: Puisi ini dimulai dengan penggambaran perjalanan melalui pintu-pintu di lantai-lantai yang berbeda. Metafora ini dapat diartikan sebagai perjalanan hidup yang penuh dengan rintangan dan tantangan. Terjepit dan terhempas menciptakan gambaran fisik dan emosional dari setiap langkah yang diambil dalam hidup.

Siklus Terjepit dan Terhempas: Pengulangan frasa "terjepit dan terhempas" menciptakan efek siklus yang terus-menerus. Ini mungkin mencerminkan bagaimana dalam kehidupan, orang sering kali menghadapi kesulitan atau rintangan yang berulang, dan mungkin sulit untuk keluar dari pola tersebut.

Rasa Kesepian dan Ketidakpedulian: Pertanyaan "Siapakah yang peduli?" menyoroti rasa kesepian atau keputusasaan. Ini dapat mencerminkan perasaan terabaikan atau diabaikan di tengah-tengah perjalanan hidup yang sulit.

Laron-Laron dan Nyanyian Panjang: Laron-laron dan nyanyian panjang tentang harapan menciptakan citra kehidupan yang berwarna dan penuh semangat. Laron-laron, serangga yang sering dianggap sepele, dapat diartikan sebagai representasi kehidupan yang mungkin diabaikan atau dianggap remeh.

Dibias Bayang Api: Pernyataan "Dibias bayang api" dapat diartikan sebagai pandangan yang terdistorsi atau terpengaruh oleh kecemasan atau ketakutan. Api di sini dapat menjadi simbol kehidupan, penuh energi dan kehangatan, namun juga dapat menyebabkan kerusakan jika tidak dihormati.

Puisi ini membawa pembaca melalui perjalanan visual dan emosional, merangsang pemikiran tentang tantangan dan perjuangan yang dapat dihadapi dalam hidup. Upita Agustine menggunakan gambar-gambar yang kuat dan pernyataan yang singkat untuk menggambarkan keadaan manusia di tengah-tengah kehidupan yang penuh ketidakpastian dan ketidakpedulian. Meskipun menghadapi kesulitan, puisi ini mungkin juga membawa pesan tentang kekuatan dan daya tahan yang dapat ditemukan dalam menghadapi perjalanan hidup.

Upita Agustine
Puisi: Laron-Laron dan Api
Karya: Upita Agustine

Biodata Upita Agustine:
Prof. Dr. Ir. Raudha Thaib, M.P., (nama lengkap Puti Reno Raudhatul Jannah Thaib atau nama pena Upita Agustine) lahir pada tanggal 31 Agustus 1947 di Pagaruyung, Tanah Datar, Sumatra Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.