Puisi: Mari Berdamai Saja (Karya Yudhistira A.N.M. Massardi)

Puisi "Mari Berdamai Saja" merangsang pemikiran dan perasaan, menantang pembaca untuk berintrospeksi dan bertindak dalam menciptakan kedamaian.
Mari Berdamai Saja

Angin telah lama jauh
Cakrawala telah lama rapuh
Suara-suara tak sampai ke ngarai
Gerakan-gerakan tak sampai ke tujuan

Mari berdamai saja

Seteguk coca-cola
Bagi tiap jabat tangan
Seperangkat tanda mata
Bagi tiap persetujuan

Mari berdamai saja

Keangkuhan hanya pada gagak
Keteguhan hanya pada logam
Ketabahan hanya pada lautan
Kepahlawanan hanya pada lambang

Mari berdamai
Atau bangkit
Atau terkulai.

September, 1981

Analisis Puisi:
Puisi "Mari Berdamai Saja" karya Yudhistira A.N.M. Massardi adalah karya sastra yang sarat dengan pesan perdamaian, introspeksi, dan refleksi terhadap kondisi sosial dan manusia. Dengan gaya penulisan yang sederhana namun kuat, penyair menciptakan puisi yang merangsang pemikiran dan perasaan pembaca.

Kehilangan dan Keterputusan: Puisi dimulai dengan gambaran keadaan yang melibatkan kehilangan dan keterputusan. Angin yang telah lama jauh, cakrawala yang telah lama rapuh, suara-suara dan gerakan-gerakan yang tidak lagi mencapai tujuan. Hal ini menciptakan atmosfer kesunyian dan kehampaan, menggambarkan situasi yang telah lama terabaikan.

Pemanggilan untuk Damai: Pernyataan "Mari berdamai saja" menjadi pusat dari pesan puisi ini. Penyair mengajak pembaca untuk mencari damai di tengah-tengah kekacauan dan kegaduhan. Frasa ini menonjolkan kebutuhan akan kedamaian sebagai solusi dari gejolak dan ketidakpastian.

Simbolisme Coca-Cola dan Tanda Mata: Penggunaan "seteguk coca-cola" dan "seperangkat tanda mata" sebagai elemen damai menciptakan simbolisme. Coca-cola dan tanda mata dapat diartikan sebagai representasi simbol kebersamaan dan pengakuan bersama. Hal ini menyoroti upaya untuk mencapai perdamaian melalui tindakan sederhana dan saling penghargaan.

Kritik terhadap Keangkuhan dan Ketiadaan Makna: Puisi mengkritik keangkuhan, keteguhan yang hanya pada logam, ketabahan yang hanya pada lautan, dan kepahlawanan yang hanya pada lambang. Hal ini mencerminkan kritik terhadap kesombongan dan kehampaan makna di dalam nilai-nilai yang kerap dijunjung tinggi.

Pilihan Antara Berdamai, Bangkit, atau Terkulai: Penyair mengajukan pilihan bagi pembaca, yakni berdamai, bangkit, atau terkulai. Ini memberikan dimensi aksi kepada pesan puisi. Pilihan ini mencerminkan realitas kehidupan, di mana individu dihadapkan pada pilihan untuk menjalani hidup dengan damai, bangkit dari keterpurukan, atau meratap dalam kekalahan.

Struktur dan Ritme: Puisi ini memiliki struktur yang sederhana dan ritme yang mengalir, menciptakan nada yang mengundang pembaca untuk merenung dan memahami pesan yang disampaikan. Gaya penulisan yang ringkas dan langsung memberikan kejelasan pada pesan yang ingin disampaikan.

Bahasa yang Sederhana namun Kuat: Penyair menggunakan bahasa yang sederhana, tetapi efektif untuk menyampaikan pesan. Pilihan kata yang tepat dan lugas menciptakan kejelasan dalam ekspresi, sehingga pesan puisi dapat langsung diterima oleh pembaca.

Introspeksi dan Refleksi: Keseluruhan puisi menciptakan ruang untuk introspeksi dan refleksi. Pembaca diundang untuk merenung tentang keadaan dunia, kehilangan yang mungkin terjadi, dan pilihan yang dapat diambil untuk mencapai kedamaian.

Puisi "Mari Berdamai Saja" adalah sebuah karya yang memancarkan pesan perdamaian, kritik terhadap keangkuhan dan kekosongan makna, serta memberikan pilihan aksi bagi pembaca. Melalui bahasa yang sederhana dan penuh makna, penyair berhasil menciptakan sebuah karya yang merangsang pemikiran dan perasaan, menantang pembaca untuk berintrospeksi dan bertindak dalam menciptakan kedamaian.

Yudhistira ANM Massardi
Puisi: Mari Berdamai Saja
Karya: Yudhistira A.N.M. Massardi

Biodata Yudhistira A.N.M. Massardi
  • Yudhistira A.N.M. Massardi (nama lengkap Yudhistira Andi Noegraha Moelyana Massardi) lahir pada tanggal 28 Februari 1954 di Karanganyar, Subang, Jawa Barat.
  • Yudhistira A.N.M. Massardi dikelompokkan sebagai Sastrawan Angkatan 1980-1990-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.