Puisi: Menyala (Karya Slamet Sukirnanto)

Puisi: Menyala Karya: Slamet Sukirnanto
Menyala


Ketika api menyala. Seakan-akan
Belantara Tiwikrama!

Ke mana pergi semua satwa
Berteduh di mana/bersemayam di mana
Apakah engkau semua baik-baik saja!

Udara ternyata bukan lagi milikmu
Semua telah digadaikan kepada bencana!

Tanda. Tanda. Belantara Tiwikrama
Bersama kabut tebal asap
Di dalamnya bertahta azab!

Nusantara yang jelita
Lukamu semakin parah
100 tahun pasti belum sudah
Mendandani kembali kehijauan
Dan semua tatanan hutan dan tanah

Penyangga kehadiran manusia
Di lembah, perbukitan dan bumi jelaga
Karena setan-setan keserakahan

Merajalela di sana! Di antara semak dan belukar
Lebih dari ular dan biawak atau badak dan harimau ganas
Makhluk terkutuk. Agaknya juling matanya
Tak mampu membedakan secara benar

Derita kiri kanan dan gaung sayup kelaparan
Engkau bagian dari mimpi buruk dekat pagi
Batinmu selalu terpuruk
Bersama kesatwaanmu!

Ketika api menyala. Seakan-akan
Belantara Tiwikrama. Tapi bagaimanapun juga
Secara khusus kuucapkan selamat Engkau yang teraniaya
Karena ketabahanmu
Dan segala tertawakalanmu
Aku bersamamu selalu!


Jakarta, 15-17 November 1997

Sumber: Gergaji (2001)


Puisi Slamet Sukirnanto
Puisi: Menyala
Karya: Slamet Sukirnanto

Biodata Slamet Sukirnanto:
  • Slamet Sukirnanto lahir pada tanggal 3 Maret 1941 di Solo.
  • Slamet Sukirnanto meninggal dunia pada tanggal 23 Agustus 2014 (pada umur 73 tahun).
  • Slamet Sukirnanto adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.