Puisi: Minang (Karya Hartojo Andangdjaja)

Puisi "Minang" karya Hartojo Andangdjaja menggambarkan keindahan alam, tradisi lisan, dan kehidupan petani yang mendalam dan memuji tanah Minangkabau.
Minang

Inilah tanah, dimana Sabai dilahirkan
di mana Malin, si durhaka, menerima kutukan
di mana kaba ialah sebagian dari kehidupan
dan beragam pantun mengalun dalam nyanyian

sepi di sini sepi batu dan sepi gunung
sepi hutan-hutan hijau melingkung
padang-padang lalang sejauh mata merenung
di atasnya mengambang rawan suara salung

Ada rindu di sini seperti langit sunyi melengkung
sudah kutahu lewat ratap suara salung
Ada restu di sini dalam hidup sepi di kampung
sudah kutahu lewat sayup suara lesung

Di sini cintaku matahari yang bekerja di ladang-ladang sepi
hujan dan bunga tanah mengendap di bumi
malam kawal petani hingga subuh hari
di sini cintaku tenaga sunyi yang menghamilkan padi

Sumber: Horison (Oktober, 1990)

Analisis Puisi:
Puisi "Minang" karya Hartojo Andangdjaja adalah suatu karya yang merayakan keindahan dan makna mendalam dari budaya Minangkabau.

Pengenalan Terhadap Minangkabau: Puisi ini diawali dengan pemberian identitas kepada daerah Minangkabau. Ini menciptakan suasana yang khas untuk puisi tersebut. Minangkabau dikenal karena budayanya yang kaya, dan puisi ini mencoba merangkum esensi budaya tersebut.

Pentingnya Tanah Air: Puisi ini mencirikan Minangkabau sebagai tempat kelahiran tokoh-tokoh sejarah seperti Sabai Nan Aluih dan Malin Kundang. Ini menunjukkan bahwa tanah Minangkabau adalah tempat bersejarah yang penuh dengan cerita-cerita kuno.

Pantun dan Nyanyian: Puisi ini merujuk kepada pentingnya kaba (cerita rakyat Minangkabau) dan pantun dalam budaya Minangkabau. Pantun adalah bentuk puisi lisan yang sangat dihargai dalam budaya tersebut, dan puisi ini menyoroti kekayaan tradisi lisan Minangkabau.

Pemandangan Alam: Penyair menggambarkan pemandangan alam Minangkabau dengan kata-kata yang indah. Gambaran hutan, padang, dan gunung menciptakan suasana alam yang damai dan tenang.

Budaya Pertanian: Puisi ini merayakan kehidupan petani di Minangkabau. Matahari, hujan, bunga tanah, dan petani yang bekerja di ladang menjadi elemen-elemen yang menciptakan kehidupan sehari-hari yang sangat penting dalam budaya ini.

Kebenaran dan Ketenangan: Ada pesan yang mendalam di balik deskripsi alam dan kehidupan di Minangkabau. Puisi ini menggambarkan ketenangan, kebenaran, dan rasa damai yang ditemukan dalam budaya dan alam Minangkabau.

Puisi "Minang" adalah suatu penghormatan kepada budaya Minangkabau yang kaya dan penuh makna. Melalui kata-kata yang indah, penyair menggambarkan keindahan alam, tradisi lisan, dan kehidupan petani yang mendalam dan memuji tanah Minangkabau sebagai tempat kelahiran berbagai cerita dan budaya yang penting.

Puisi Hartojo Andangdjaja
Puisi: Minang
Karya: Hartojo Andangdjaja

Biodata Hartojo Andangdjaja:
  • Edjaan Tempo Doeloe: Hartojo Andangdjaja.
  • Ejaan yang Disempurnakan: Hartoyo Andangjaya.
  • Hartojo Andangdjaja lahir pada tanggal 4 Juli 1930 di Solo, Jawa Tengah.
  • Hartojo Andangdjaja meninggal dunia pada tanggal 30 Agustus 1990 (pada umur 60 tahun) di Solo, Jawa Tengah.
  • Hartojo Andangdjaja adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.