Analisis Puisi:
Puisi "Sekali Sebulan" karya M. Balfas adalah sebuah karya yang menggambarkan perjalanan waktu dan perubahan dalam kehidupan manusia.
Simbolisme Bulan dan Kaca: Bulan dan kaca digunakan sebagai simbol dalam puisi ini. Bulan besar yang terlihat di kaca mewakili nostalgia, keinginan, atau keindahan yang terlihat tetapi sulit dicapai atau dipahami. Kaca mencerminkan realitas, mungkin menunjukkan ketidakmampuan kita untuk menjangkau atau memahami keindahan yang sebenarnya.
Perubahan dalam Kehidupan: Puisi ini menggambarkan perubahan yang terjadi dalam hidup manusia seiring berjalannya waktu. Dari awal puisi yang penuh tanya dan keraguan, hingga akhir yang penuh dengan pengharapan yang terkikis dan kekecewaan. Perubahan ini tercermin dalam keberadaan bertiga dan berempat, menandakan perubahan dalam dinamika hubungan dan kehidupan sehari-hari.
Nostalgia dan Keinginan: Ada rasa nostalgia yang kuat dalam puisi ini, yang ditunjukkan oleh keinginan untuk menikmati momen-momen indah seperti melihat bulan besar di kaca. Namun, keinginan ini terlihat sulit terpenuhi dalam "negeri tiada cinta" yang terasa dingin dan tanpa gairah.
Harapan dan Kekecewaan: Pada akhirnya, puisi ini mengekspresikan rasa harapan yang terkikis oleh realitas kehidupan yang keras dan kecewa. Meskipun menunggu dan berharap, tetapi harapan itu tampaknya tidak terwujud.
Dengan demikian, puisi "Sekali Sebulan" adalah sebuah puisi yang menggambarkan perjalanan emosional dan spiritual manusia, dari keinginan dan harapan hingga kekecewaan dan penerimaan terhadap kenyataan. Puisi ini menyoroti kompleksitas perasaan dan pengalaman manusia dalam menghadapi perubahan dan tantangan kehidupan.