Puisi: Anak-anakku (Karya Bahrum Rangkuti)

Puisi "Anak-anakku" karya Bahrum Rangkuti menggambarkan perasaan seorang ayah yang bangga dengan anak-anaknya dan berharap yang terbaik untuk mereka.
Anak-anakku


Hari menanjak siang. Malam
berangsur hilang dari permukaan bumi
Kelian tumbuh dan besar dalam
sentuhan suci dan cinta. Mawar membelai pipi

di Ciputat, Pondok Cabe dan Kebon Kacang
hingga menjadi saksi hidup cita-cita ibumu
siang malam memeras tulang
Tuhan membina kelian jadi tiang-tiang padu

Rumah-Nya kita dirikan
bersama di Khatulistiwa
wilayah pantai, pulau dan lautan

Resapilah ayat-ayat Qur'an
dalam cita-cita dan amal berilmu
agar Jibril datang membantu


5-12-1970

Sumber: Horison (Desember, 1971)

Analisis Puisi:
Puisi "Anak-anakku" karya Bahrum Rangkuti adalah karya sastra yang menggambarkan perasaan seorang ayah terhadap anak-anaknya dan perjalanan hidup yang mereka jalani.

Hubungan Ayah dan Anak: Puisi ini menggambarkan hubungan yang erat antara seorang ayah dan anak-anaknya. Ayah ini dengan bangga melihat anak-anaknya tumbuh besar dan berkembang. Puisi ini mengungkapkan rasa cinta dan kebanggaan seorang ayah terhadap anak-anaknya.

Waktu dan Perjalanan Hidup: Puisi ini menyajikan gagasan tentang waktu dan perjalanan hidup. Dengan menyebutkan perubahan cuaca dari siang hingga malam, puisi ini mencerminkan perjalanan waktu dan perubahan dalam kehidupan anak-anak yang tumbuh dewasa. Ini menggambarkan bahwa waktu terus berjalan, dan anak-anak tumbuh dengan perlahan.

Cita-Cita dan Keberhasilan: Puisi ini mengakui peran ibu dalam membimbing anak-anak ke arah cita-cita yang baik. Ibu yang rajin memeras tulang di siang dan malam hari menjadi contoh bagi anak-anaknya. Puisi ini juga mengungkapkan harapan ayah bahwa anak-anaknya akan meresapi ajaran agama dan berilmu, sehingga mereka dapat membangun rumah mereka sendiri di masa depan.

Simbolisme Geografis: Puisi ini menggunakan simbolisme geografis, seperti menyebutkan tempat-tempat seperti Ciputat, Pondok Cabe, dan Kebon Kacang, untuk menggambarkan wilayah geografis tempat anak-anak tumbuh besar. Hal ini memberikan gambaran nyata tentang perjalanan hidup mereka.

Religi dan Pendidikan: Puisi ini mencakup tema-tema religi dan pendidikan. Ayah mengingatkan anak-anaknya untuk meresapi ayat-ayat Qur'an dalam cita-cita dan amal berilmu. Ini menunjukkan pentingnya pendidikan agama dan pengetahuan dalam hidup mereka.

Kesan dan Pesan: Puisi ini memberikan kesan tentang cinta seorang ayah terhadap anak-anaknya dan harapannya agar mereka menjadi individu yang sukses dan beriman. Puisi ini juga mengandung pesan tentang pentingnya pendidikan, agama, dan pengabdian dalam kehidupan.

Puisi "Anak-anakku" menggambarkan perasaan seorang ayah yang bangga dengan anak-anaknya dan berharap yang terbaik untuk mereka. Ini adalah ungkapan cinta, harapan, dan nasihat yang indah dari seorang ayah kepada anak-anaknya.

Bahrum Rangkuti
Puisi: Anak-anakku
Karya: Bahrum Rangkuti

Biodata Bahrum Rangkuti:
  • Bahrum Rangkuti lahir pada tanggal 7 Agustus 1919 di Galang, Deli Serdang, Sumatra Utara.
  • Bahrum Rangkuti meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1977 di Jakarta.
  • Bahrum Rangkuti adalah salah satu Sastrawan Angkatan '45.
© Sepenuhnya. All rights reserved.