Catatan Admin:
Puisi "Hajir" ditulis pada tanggal 10 Januari 1971. Puisi ini mengisahkan tentang Siti Hajar; istri kedua Nabi Ibrahim yang merupakan ibu dari Nabi Ismail. Siti Hajar bersama anaknya ditinggalkan di tengah-tengah padang pasir yang gersang. Setelah berlari-lari antara bukit Safa dan Marwah untuk mencari air, Allah mengutus malaikat untuk menciptakan air.
Analisis Puisi:
Puisi "Hajir" karya Bahrum Rangkuti mengangkat kisah Hajir, seorang wanita yang memainkan peran penting dalam sejarah agama Islam. Dalam puisi ini, Bahrum Rangkuti mengeksplorasi perjalanan Hajir sebagai seorang ibu dan istri yang penuh tekad dan pengorbanan.
Tema
- Ketabahan dan Pengorbanan: Tema utama dalam puisi ini adalah ketabahan dan pengorbanan Hajir dalam menghadapi cobaan dan ujian yang diberikan oleh Allah. Meskipun dalam situasi yang sulit, Hajir tetap tegar dan berusaha mencari jalan keluar untuk menyelamatkan diri dan anaknya.
- Keterhubungan dengan Ilahi: Puisi ini juga menyoroti hubungan Hajir dengan Ilahi, di mana dia memohon pertolongan dan bimbingan dalam menghadapi cobaan. Bahrum Rangkuti menggambarkan bagaimana ketabahan Hajir diuji, namun dia tetap memancarkan kepercayaan kepada Allah.
- Pemberian Air Zam-Zam: Salah satu poin penting dalam puisi ini adalah saat Hajir mendapatkan pertolongan dari Allah dalam bentuk air Zam-Zam, yang menjadi sumber kehidupan bagi dirinya dan anaknya. Hal ini menyoroti konsep rahmat dan pertolongan Allah kepada hamba-Nya yang taat.
Gaya Bahasa
- Imaji yang Kuat: Bahrum Rangkuti menggunakan gambaran-gambaran yang kuat, seperti padang pasir, ombak Wahyu Ilahi, dan kehidupan di gurun, untuk menggambarkan perjalanan Hajir dan keadaan sekitarnya. Hal ini membantu pembaca untuk lebih terlibat dalam cerita dan merasakan emosi yang disampaikan dalam puisi.
- Dialog dan Monolog: Puisi ini menggunakan dialog dan monolog untuk menyampaikan perasaan, pikiran, dan percakapan antara Hajir dengan dirinya sendiri dan dengan Allah. Hal ini memberikan dimensi ke dalam puisi dan memperkuat pemahaman tentang perjuangan Hajir.
- Penggunaan Nama dan Simbolisme: Penggunaan nama-nama seperti "Safa" dan "Marwa" serta "Zam-Zam" memiliki makna simbolis dalam konteks agama Islam, yang menguatkan narasi tentang perjuangan Hajir dan pertolongan yang diberikan oleh Allah.
Makna dan Interpretasi
Puisi "Hajir" mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kekuatan ketabahan, pengorbanan, dan kepercayaan kepada Ilahi dalam menghadapi cobaan hidup. Kisah Hajir juga mengilustrasikan pentingnya memohon pertolongan Allah dalam situasi sulit dan bagaimana rahmat-Nya selalu hadir untuk hamba-Nya yang taat.
Puisi "Hajir" karya Bahrum Rangkuti adalah sebuah penggambaran indah tentang perjuangan dan ketabahan seorang wanita dalam menghadapi cobaan hidup. Melalui penggunaan gambaran yang kuat dan dialog yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang makna kepercayaan kepada Ilahi dan pentingnya memohon pertolongan-Nya dalam setiap ujian hidup.
