Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Hidupku (Karya Bahrum Rangkuti)

Puisi "Hidupku" karya Bahrum Rangkuti merupakan sebuah refleksi mendalam tentang pengalaman hidup yang penuh tantangan dan perjuangan.
Hidupku

Orang berkata aku kapal sedang karam
oleh beban membenam buritan
Katakanlah demikian, kasih
aku tiada akan marah.

Hidupku bukan mainan latihan perang
di lautan permai mengalun damai
meriam mendentam tiada peluru
kapal melancar selaku bermimpi.

Tetapi
Hidupku: kancah api menjulang tinggi
gelora lautan menyala mendidih
awan berdarah disiksa meriam
bahana bergema, tulang berteriak.

Dalam perjuangan mati-matian
berani aku bawa kau
'nuju pelabuhan damai
Melepas lelah dan berjuang lagi.

Sumber: Panca Raya (15 Juli 1946)

Catatan Admin:
Puisi "Hidupku" dimuat dalam majalah Panca Raya, edisi 15 Juli 1946. Puisi ini menceritakan tentang perjuangan hidup si Aku yang penuh semangat berjuang melawan halangan dan rintangan.

Analisis Puisi:

Puisi "Hidupku" karya Bahrum Rangkuti merupakan sebuah refleksi mendalam tentang pengalaman hidup yang penuh tantangan dan perjuangan. Melalui metafora kapal yang sedang mengalami karam, Bahrum Rangkuti menggambarkan perjalanan hidup seseorang yang penuh dengan rintangan dan ujian.

Tema

  1. Perjuangan dan Tantangan: Tema utama dalam puisi ini adalah perjuangan dan tantangan yang dihadapi dalam menjalani hidup. Metafora kapal yang karam menggambarkan situasi sulit dan berat yang dihadapi oleh individu dalam menjalani kehidupannya.
  2. Keberanian dan Ketabahan: Meskipun menghadapi kesulitan yang besar, tokoh dalam puisi ini menunjukkan keberanian dan ketabahan untuk tetap berjuang dan melanjutkan perjalanan hidupnya. Hal ini tercermin dari sikapnya yang tidak marah meskipun dikatakan sedang karam.
  3. Harapan dan Optimisme: Meskipun dalam situasi sulit, tokoh dalam puisi ini tetap memiliki harapan dan optimisme untuk mencapai tujuan damai. Ia tetap berani membawa orang lain menuju pelabuhan damai, melambangkan harapan akan masa depan yang lebih baik.

Gaya Bahasa

  1. Metafora: Penggunaan metafora kapal yang karam merupakan representasi yang kuat dari situasi sulit dalam hidup. Hal ini memberikan kedalaman pada makna puisi dan mengundang pembaca untuk merenungkan makna yang lebih dalam.
  2. Imaji dan Personifikasi: Bahrum Rangkuti menggunakan imaji-imaji yang kuat, seperti "kancah api menjulang tinggi" dan "gelora lautan menyala mendidih", untuk menciptakan gambaran yang dramatis dan memukau bagi pembaca.
  3. Kontras: Kontras antara gambaran damai lautan permai dan gambaran bahaya dan kekerasan dalam hidup menimbulkan efek yang kuat dan menggugah emosi pembaca.

Makna dan Interpretasi

Puisi "Hidupku" mengajak pembaca untuk merenungkan pengalaman hidup yang penuh dengan rintangan dan tantangan. Meskipun menghadapi situasi sulit, tokoh dalam puisi ini tetap memiliki keberanian dan harapan untuk melanjutkan perjalanan hidupnya menuju tujuan yang lebih baik.

Melalui metafora kapal yang karam dan penggunaan bahasa yang kuat, puisi "Hidupku" karya Bahrum Rangkuti menggambarkan perjalanan hidup yang penuh dengan tantangan dan perjuangan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna keberanian, ketabahan, dan harapan dalam menghadapi segala rintangan dalam hidup.

Bahrum Rangkuti
Puisi: Hidupku
Karya: Bahrum Rangkuti

Biodata Bahrum Rangkuti:
  • Bahrum Rangkuti lahir pada tanggal 7 Agustus 1919 di Galang, Deli Serdang, Sumatra Utara.
  • Bahrum Rangkuti meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1977 di Jakarta.
  • Bahrum Rangkuti adalah salah satu Sastrawan Angkatan '45.
© Sepenuhnya. All rights reserved.