Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Impian dan Secangkir Kopi (Karya Surachman R.M.)

Puisi "Impian dan Secangkir Kopi" karya Surachman R.M. menggambarkan kerinduan dan keinginan seseorang untuk bersama orang yang dicintai pada malam ..
Impian dan Secangkir Kopi

Di malam ulangtahunmu
kuingin kau berada di sini
Lalu kita rayakan bersama
dengan dua gelas martini

Apakah pilihanku kali ini,
isteriku? Di musim winter begini
kupikir kau akan serasi betul
dengan mantel macan tutul

Pasti tanpa kusuruh kaupun
akan mengintip kaca jendela
Kerna salju baru saja turun
dalam seumur hidup kita

Atap dan pekarangan kocak sekali
menyiapkan busa eskrim belasan centi
Ah, di sana sudah pagi, bukan?
Dan, ya, haripun mungkin hujan.

Sekeping impian, sungguh sayang!
Selembar suratpun tadi tak datang
Secangkir kopi menunggu di meja
dilengkapi dua lembar kueh pizza

Kuputar sebuah nomor: Nyonya!
Berita baik dari tanahair?
: Begitulah! Anak-anak sehat semua.
Kau sendirian? Kamarku hangat di sini.

Sumber: Horison (Agustus, 1972)

Analisis Puisi:

Puisi "Impian dan Secangkir Kopi" karya Surachman R.M. adalah sebuah karya yang menggambarkan kerinduan dan keinginan seseorang untuk bersama orang yang dicintai pada malam ulang tahunnya. Dengan gaya bahasa yang sederhana namun penuh imajinasi, penyair berhasil menyampaikan pesan tentang kebersamaan dan harapan.

Tema Utama

  • Kerinduan dan Keinginan: Tema utama puisi ini adalah kerinduan seseorang untuk bersama orang yang dicintai pada malam ulang tahunnya. Penyair menggambarkan harapan untuk merayakan ulang tahun bersama pasangan dengan suasana yang romantis dan hangat, seperti dengan dua gelas martini dan mantel macan tutul. Ini mencerminkan keinginan seseorang untuk merayakan momen spesial bersama orang yang dicintai.
  • Kehangatan Keluarga: Meskipun di luar sedang musim dingin dan salju turun, dalam impian penyair, suasana rumah terasa hangat dan nyaman. Pemandangan atap rumah yang kocak dan pekarangan yang menyiapkan eskrim belasan centi menggambarkan kehangatan dan keceriaan keluarga yang menunggu kedatangan orang yang dicintai.

Gaya Bahasa

  • Imajinatif dan Deskriptif: Penyair menggunakan bahasa yang imajinatif dan deskriptif untuk menggambarkan suasana malam ulang tahun yang diimpikannya. Deskripsi tentang salju turun, pemandangan atap rumah, dan persiapan eskrim dan pizza menambahkan detail yang kaya dan memperkaya gambaran dalam pikiran pembaca.
  • Metafora dan Personifikasi: Penggunaan metafora seperti "mantel macan tutul" dan "atap dan pekarangan kocak" memberikan gambaran yang hidup dan menarik dalam puisi ini. Personifikasi pada objek-objek seperti salju yang baru saja turun dan kopi yang menunggu di meja juga menambahkan dimensi emosional pada karya sastra ini.
Puisi "Impian dan Secangkir Kopi" menghadirkan suasana yang romantis dan penuh harapan tentang keinginan untuk merayakan ulang tahun bersama orang yang dicintai. Dengan bahasa yang indah dan imajinatif, penyair berhasil menyampaikan pesan tentang kehangatan keluarga dan pentingnya kebersamaan dalam merayakan momen spesial. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang nilai-nilai kebersamaan dan kerinduan yang melekat dalam hubungan manusia, serta kekuatan imajinasi dalam membawa kita ke tempat-tempat yang diimpikan.

Surachman R.M.
Puisi: Impian dan Secangkir Kopi
Karya: Surachman R.M.

Biodata Surachman R.M.:
  • Surachman R.M. lahir pada tanggal 13 September 1936 di Garut, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.