Puisi: Kusangka (Karya J. E. Tatengkeng)

Puisi "Kusangka" karya J. E. Tatengkeng adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perjalanan hidup dan perubahan pandangan terhadap harapan dan ..
Kusangka


Kusangka hiduppun sungguh cantik,
Sedang dan indah di taman alam,
Kembang yang harum kuharap petik,
Kurindu terang, tidakkan malam.

Kusangka selalu 'kan kumenang,
Makin tinggi angan impian,
Badan kuat dan hati senang,
Muda remaja penuh kecintaan.

        Datang malang,
        Di hidup menjelang,
        Kurasa dipalang
        Percaya pun hilang.

Kini kudiam, tinggal tepekur,
Menungkan hidup bawaan takdir,
Heningkan hikmat, nasihat, tegur,
Bekalan hati, pelita pikir.


Analisis Puisi:
Puisi "Kusangka" karya J. E. Tatengkeng adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perjalanan hidup dan perubahan pandangan terhadap harapan dan kenyataan. Melalui penggunaan bahasa yang sederhana dan gaya sastra yang lugas, puisi ini mengeksplorasi tema-tema seperti harapan, kekecewaan, dan penerimaan terhadap takdir. Berikut ini adalah analisis lebih mendalam mengenai puisi ini:

Tema: Tema sentral dalam puisi ini adalah perubahan pandangan terhadap hidup dan takdir. Puisi ini menggambarkan perubahan dari harapan yang optimis dan idealistik menjadi penerimaan terhadap realitas yang tidak selalu sesuai dengan harapan.

Struktur Puisi: Puisi ini terdiri dari empat bait, dengan setiap bait menggambarkan fase berbeda dalam perjalanan hidup sang penyair. Struktur bait yang teratur dan bersajak abab (bait ketiga bersajak aaaa) memberikan ritme dan alur yang konsisten dalam puisi.

Bahasa dan Gaya Sastra:
  • Imaji Alam: Puisi ini menggunakan imaji alam dan gambaran taman alam serta kembang yang harum untuk melambangkan harapan dan impian yang indah dalam hidup.
  • Kontras: Kontras antara harapan dan kenyataan, seperti "Kusangka hiduppun sungguh cantik" dan "Datang malang, Di hidup menjelang," memperkuat pesan tentang perubahan pandangan dan kekecewaan.
  • Metafora dan Personifikasi: Puisi ini menggunakan metafora dan personifikasi, seperti "kurindu terang, tidakkan malam" dan "badan kuat dan hati senang," untuk menggambarkan harapan dan keinginan individu.
Perubahan Pandangan dan Emosi: Puisi ini menggambarkan perubahan emosi dan pandangan sang penyair terhadap hidup. Awalnya, ia memiliki pandangan optimis dan berharap untuk masa depan yang cerah dan indah. Namun, perubahan dalam hidup membawanya ke titik di mana harapannya tergantikan oleh kekecewaan dan penerimaan terhadap kenyataan yang tidak selalu sesuai dengan yang diinginkan.

Makna dan Pesan: Pesan yang ingin disampaikan dalam puisi ini adalah tentang perubahan pandangan terhadap hidup dan takdir. Puisi ini mengajarkan pentingnya menerima kenyataan dan menghadapi perubahan dengan bijaksana, meskipun terkadang harapan dan impian tidak selalu terwujud.

Puisi "Kusangka" karya J. E. Tatengkeng adalah sebuah karya yang menggambarkan perubahan pandangan terhadap hidup dan takdir. Melalui perubahan dalam emosi dan pandangan sang penyair, puisi ini mengajarkan pesan tentang penerimaan terhadap kenyataan dan kemampuan untuk menghadapi perubahan dengan bijaksana. Gaya bahasa yang sederhana dan imaji yang kuat membuat puisi ini berhasil menyampaikan pesan yang dalam dan universal mengenai pengalaman manusia dalam menghadapi perjalanan hidup.

Puisi: Kusangka
Puisi: Kusangka
Karya: J. E. Tatengkeng

Catatan:
  • J. E. Tatengkeng (Jan Engelbert Tatengkeng) adalah salah satu penyair Angkatan Pujangga Baru. Nama panggilan sehari-harinya adalah Om Jan.
  • J. E. Tatengkeng lahir di Kolongan, Sangihe, Sulawesi Utara, 19 Oktober 1907.
  • J. E. Tatengkeng meninggal dunia di Makassar, 6 Maret 1968 (pada umur 60 tahun).
© Sepenuhnya. All rights reserved.